Intisari-Online.com - Sesuatu yang tak lazim digolongkan sebagai kelainan. Begitu juga dalam kancah perilaku seksual. Di seputar kita bisa dijumpai penderita parafilia, pengidap gangguan psikoseksual. Ada beragam jenis kelainan seksual.(Baca juga: Waspada, Pedofil Biasanya Baik dan Lembut pada Anak-Anak)
Berdasarkan gangguan identitas dan peran jenisnya:
1. Tiansvestisma, bila seseorang (pria atau wanita) merasa dirinya sebagai sosok lawan jenisnya dan mengenakan pakaian lawan jenisnya. Pada yang pria, sering kali gemar memakai kosmetik tertentu seperti eye-shadow, lipstik, dan blush-on.
2. Transeksualisma, suatu keinginan seseorang (pria atau wanita) untuk mengganti jenis kelaminnya. Pembagian parafilia menurut gangguan objek seksual, meliputi:
3. Paedofilia, dorongan dan perilaku seksual yang ditujukan pada anak-anak (pria/wanita) di bawah 13 tahun.
4. Jenis kelainan seksual berikutnya adalah fetishisma, perilaku seksual dengan objek benda-benda milik lawan jenisnya, macam sepatu, sarung tangan, celana dalam, BH, atau stocking.
5. Nekrofilia, perilaku seksual yang menyenangi bersetubuh dengan mayat. Banyak korban sengaja dibunuh dulu, sebelum ditiduri.
6. Presbiofilia/gerontofilia, perilaku seksual dengan objek seksual orang jompo (kakek-nenek).
7. Zoofilia, perilaku seksual dengan binatang sebagai pasangannya. Penyimpangan ini mudah terjadi pada pekerja di desa terpencil atau pada orang yang mengalami gangguan intelektual dan bodoh.
8. Koprofilia/analisma, kecenderungan mendapat kenikmatan seksual dengan mengotori atau dikotori tinja pasangannya.
9. Inses, berhubungan seks dengan orang yang masih sedarah.
Jenis kelainan seksual berdasakan cara pemuasannya bisa dilihat di artikel berikutnya.
--
Artikel ini pernah dimuat di majalah Intisari edisi Oktober 1996 dengan judul asli “Penyimpangan Seksual dan Terapinya”