Yakinlah, Anak-anak Percaya Perkataan Anda!

Agus Surono

Penulis

Yakinlah, Anak-anak Percaya Perkataan Anda!
Yakinlah, Anak-anak Percaya Perkataan Anda!

Intisari-Online.com -Anak-anak bertindak sebagaimana yang Anda harapkan. Jika Anda mengatakan kepada putra Anda bahwa dia berisik, dia pun akan mencoba untuk menyesuaikan dengan harapan Anda. Kalau Anda mengatakan kepada putra Anda bahwa dia tahu cara bermain yang tidak berisik, dia akan berusaha menyesuaikan dengan harapan tersebut. Jika memakaikan T-shirt pada anak Anda yang bertuliskan, "Here Comes Trouble" (Biang Kerok) atau "I'm a Menace" (Aku si Pembuat Onar), itu berarti Anda sedang mendorong atau menyemangati anak untuk menjadikan dirinya sebagai trouble maker (si pembuat onar). Banyak orangtua mengucapkan kata-kata berikut ini kepada anak remajanya yang selalu berantakan, tidak bisa rapi, "Saya tidak bisa mengerti kenapa kamu begitu kotor dan lusuh. Lihatlah, semua berantakan. Ada apa ini? Kamu tidak bisa menjaga kebersihan rakmu, meletakkan baju di tempatnya atau merapikan meja belajarmu. Apa kamu ini enggak malu? Kamu ini tak bisa berubah."

Pesan apa yang terkandung dalam ucapan di atas? Kamu itu tidak rapi dan kotor. Makanya, segalanya menjadi berantakan. Kamu akan selalu seperti ini. Itulah yang saya harapkan dari kamu. Saya sudah berhenti berharap akan perbaikan.

Akan tetapi cobalah cara yang berbeda, "Sayang, kamu tahu 'kan, ini bukan kamu yang sebenarnya? Kamu itu orang yang lebih rapi dari ini. Aku tahu kamu bisa rapi. Aku tahu kamu punya kebanggaan dalam dirimu. Aku yakin kamu bisa lebih baik nantinya. Begitu, 'kan?" Di sini orang tua menyampaikan: Aku percaya kamu. Aku yakin akan dirimu. Kamu selalu bisa lebih baik. Lakukanlah demi kamu sendiri.

Perubahan memang tak terjadi dalam semalam. Tapi Anda sudah menanamkan benih yang lebih sehat di dalam pikiran anak.

Berikan pujian yang spesifik

Memuji perilakunya selalu lebih baik ketimbang memuji dirinya. "Kamarmu hebat sekali. Sepertinya kamu sudah kerja keras untuk itu. Mudah-mudahan kamu juga senang." Jangan berkata, "Anak yang baik selalu membersihkan kamarnya." Ini membawa pesan ganda. Apakah anak Anda tidak baik bila kamarnya tidak terawat?

Bersikap murahlah pada pujian dan dorongan, tapi gunakanlah dengan bijaksana. Pujian yang tak patut diberikan bisa membawa pada kepercayaan diri yang keliru, bahkan cenderung menuju keangkuhan.

Dengan memuji perilaku secara spesifik, Anda dengan jelas menunjukkan pengambilan keputusan yang tepat. Perhatikan kekuatannya. Ini akan membuat si anak percaya diri. Dia akan merasa mampu membuat keputusan yang baik.

Anak-anak butuh dorongan/penyemangat, terutama mereka yang bermasalah dengan harga diri, dan yang kurang gigih dan yakin. Dorongan akan mendongkrak motivasi anak-anak. Ini bisa membantu mereka melewati masa-masa sulit, menghadapi ketakutan dan mengatasi stres. Bahkan hal tersebut juga membantu mereka memecahkan berbagai persoalan, dan merasakan kesuksesan. Dorongan akan memberi dukungan, kepercayaan dan keyakinan.

Sering-seringlah mengatakan kepada anak Anda bahwa Anda mencintai dan menghargainya. Terimalah si anak apa adanya, bukan karena yang dilakukannya. Tunjukkan kepercayaan pada kemampuan dan keputusan anak Anda. Perhatikan upaya dan perkembangannya.Sudahkah Anda melakukan semau itu? Belum terlambat kok! Mulailah sekarang. (The Art of Successful Parenting)