Intisari-Online.com – Mainan merupakan bagian penting dari masa kanak-kanak karena bermain adalah “kerja” bagi anak. Anak mempergunakan mainan untuk bermain, belajar, dan menyuburkan imajinasinya. Mainan dan bermain merupakan salah satu bentuk dan sarana komunikasi antara orangtua dengan anak. Melalui bermain, tercipta momentum kebersamaan yang berkualitas serta momentum untuk merangsang pengembangan kreativitas.
Banyak orangtua yang merasa senang kalau bisa memberikan anaknya banyak mainan dengan berbagai jenis variasi. Padahal, makna mainan bukan sekadar di jumlah dan variasi. Harap diingat pula bahwa mainan yang harganya mahal belum tentu lebih baik ketimbnag mainan yang murah. Sebaliknya, tidak sedikit juga mainan bekas yang kondisinya masih cukup baik, justru lebih banyak disukai anak, bahkan mereka sering kali sulit melepaskan diri dari mainan tua dan lembut.
Anak memiliki daya imajinasi yang kuat serta kaya fantasi, mereka juga dengan mudah melakukan berbagai improvisasi. Benda apa pun, entah tutup panci, atau kotak kosong, bisa jadi mainan mereka. Jadi tidak harus sesuatu yang dibeli di toko mainan.
Bila memungkinkan, biarkan anak memilih mainannya sendiri. Jangan sampai pemilihan mainan merupakn realisasi fantasi orangtuanya. Namun, orangtua tetap harus membuat batasannya, entah itu batasan harga, keamanan, dan terutama fungsi edukatif suatu mainan. Ada 2 hal penting yang harus diperhatikan saat membeli mainan bagi anak.