Faktor Pemicu Kesepian

K. Tatik Wardayati

Editor

Faktor Pemicu Kesepian
Faktor Pemicu Kesepian

Intisari-Online.com – Kata orang-orang bijak, penderitaan yang paling menakutkan adalah kesepian. Problem ini memberikan dampak negatif bagi tubuh dan pikiran. Kesepian bahkan bisa membuat orang gemuk. Apakah Anda pernah merasakan perasaan kesepian lebih sering? Saya rasa, Anda tidak sendirian.

Sebuah artikel di The Atlantic mencatat bahwa beberapa penelitian menunjukkan kesepian telah meningkat secara dramatis dalam waktu singkat ini. Di Amerika, dapat dipastikan salah satu dari lima orang menderita kesepian. Kondisi ini dapat menular ketika kita terlibat secara emosional dengan mereka.

Kurangnya sosialisasi dengan lingkungan juga memperburuk kesehatan mental seseorang. Satu penelitian menemukan bahwa orang yang tidak berkomunikasi dengan orang lain cenderung mati sembilan tahun lebih cepat dibandingkan dengan interaksi sosial yang baik. Berikut ini adalah lima penyebab umum munculnya rasa kesepian.

  • Usia. Modernitas yang menggeser kebudayaan tradisional membuat lansia merasakan tertekan dalam kesendirian. Dalam masyarakat tradisional, orang tua memiliki peran penting dan prestise yang membuat mereka selalu dikelilingi oleh keluarga dan masyarakat. Namun, di era modern, peran orang tua semakin terpinggirkan karena kesibukan profesi anak-anaknya. Oleh karena itu, orang tua berisiko merasa terasing dari keluarga dan lingkungan mereka.
  • Kehilangan. Kematian, perceraian, dan pernikahan yang tertunda atau kegagalan perkawinan sering menjadi faktor munculnya rasa kesepian bagi sebagian orang. Meskipun banyak yang kemudian melarikan diri pada kencan atau situs pertemanan, masih tidak mampu menjawab kesepian mereka. Hal ini dibenarkan oleh psikolog Jane E. Brody. “Melarikan diri tidak akan mengurangi perasaan kesepian yang sebenarnya, ini akan menciptakan rasa kesepian menjadi lebih kuat tertanam.”
  • Media sosial online. Atlantic juga menulis, semakin kita terhubung dengan kehidupan sosial secara digital, kita akan semakin tenggelam dalam kehidupan sosial nyata. Penelitian yang ada dalam artikel tersebut menyatakan, ketika seseorang aktif di media sosial, mereka semakin mundur dari lingkungan nyata, dari persahabatan. Namun, ini lebih baik dari mereka yang tidak menggunakannya atau pasif, dengan hanya melihat berita mengenai teman-temannya.
  • Komuter. Menurut Robert Putnam, para ilmuwan dari Harvard University dan penulis buku Bowling Alone, semakin lama waktu tempuh diambil, perasaan kuat isolasi sosial muncul. Contohnya, jika kita menghabiskan waktu dalam perjalanan itu sendiri, hubungan sosial secara otomatis akan berkurang sebesar 10 persen.
  • Faktor genetik. Ternyata, kesepian juga disebabkan oleh faktor genetik. Salah satu survei tentang kesepian pada anak kembar menunjukkan bahwa kembar cenderugn merasa kurang kesepian daripada mereka yang tidak memiliki saudara kembar. Sebuah penelitian di University of Chicago juga menyatakan, kesepian akan berdampak pada perkembangan otak menjadi tidak stabil, dan risiko tinggi munculnya penyakit.
Selain bersosialisasi dengan orang lain, cobalah untuk membuka diri dengan lingkungan sekitarnya, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesepian.