Intisari-Online.com - Berjabat tangan telah menjadi perilaku yang jamak. Jabat tangan bisa dilakukan dalam setiap momen pertemuan antara dua orang atau lebih.
Dalam momen yang sifatnya formal seperti Hari Raya Idul Fitri, misalnya, momen bermaaf-maafan disimbolkan dengan berjabat tangan.
Jabat tangan juga dilakukan dalam momen-momen untuk memelihara kekerabatan dan silaturrahmi. Ungkapan “selamat” juga kerap diwujudkan dengan berjabat tangan.
Ada juga saat-saat di mana dua orang sahabat atau karib kerabat bertemu dalam titik ruang dan waktu yang sama. Mereka saling berpandangan, kemudian mengulurkan tangannya, saling jabat dan berpelukan.
(Baca juga:Sadis! Bukannya Bawa Tas Belanjaan, Pria Ini Masuk Toko Sambil Menenteng Kepala Ibunya yang Ia Penggal)
Ada beragam ekspresi dan cara orang berjabat tangan di situ. Sesungguhnya, cara seseorang berjabat tangan, bisa mengungkapkan kepribadiannya.
Jika ia melakukannya dengan hangat dan bersemangat, segera tampak bahwa seluruh hatinya ikut mengiringinya.
Seolah-olah ia mau berkata: “Aku bersimpati padamu, kawan. Hari ini aku amat senang karena bertemu denganmu”. Ungkapan perasaan tulus seperti ini, tentu saja membawa pengaruh positif.
Namun nyatanya, kita banyak menemui orang-orang yang tidak mau berurusan dengan perkara jabat tangan ini.
Seringkali penyebabnya karena ketidaktahuan yang bersangkutan akan nilai-nilai yang terkandung dalam berjabat tangan. Macam-macam kejadian lucu atau konyol kadang terjadi waktu berjabat tangan.
(Baca juga:Empat Lukisan Misterius di Dunia yang Katanya Bisa Bergerak, Salah Satunya Lukisan Prabu Siliwangi)
Lihat, misalnya, seseorang berbadan kekar dan berotot yang menggenggam sedemikian rupa tangan orang yang diajaknya bersalaman. Orang yang diajak bersalaman pun meringis kesakitan. Atau orang yang canggung dan ragu-ragu dan maju mundur dalam mengulurkan tangannya.
Atau seorang teman putri kita yang grogi, dan hanya mau menempelkan telapak tangannya setengah detik saja. Tak jarang juga, orang-orang formal yang obral jabatan baik perlu maupun tidak perlu di mana saja.
Lalu, bagaimana sebenarnya jabat tangan yang ideal itu?
(Baca juga:Catat! Tak Semua Orang yang Memiliki Kolesterol Tinggi Harus Makan Obat Penurun Kolesterol)
Beberapa uraian berikut mungkin bisa membantu:
Itikad baik, penghargaan, perasaan suka, semua tersalur dalam gerakan tangan kita saat berjabat tangan. (Hidup bersama Orang Lain)