Pandangan Ayah tentang Gender Mempengaruhi Ambisi Anak

Ade Sulaeman

Editor

Pandangan Ayah tentang Gender Mempengaruhi Ambisi Anak
Pandangan Ayah tentang Gender Mempengaruhi Ambisi Anak

Intisari-Online.com - Ayah yang memiliki pandangan egaliter mengenai gender, dan melakukan apa yang dia ucapkan dengan melakukan sendiri pekerjaan rumah tangga, memilki anak perempuan dengan ambisi yang lebih tinggi di tempat kerja dibandingkan anak yang berasal dari ayah yang kurang egaliter.

Penelitian ini bersifat korelasional, jadi tidak dapat membuktikan bahwa sikap ayah mempengaruhi aspirasi kerja anak perempuan kecilnya. Namun, penelitian ini mungkin menunjukkan bahwa perempuan melihat ayah mereka sebagai contoh tentang apa yang diharapkan seorang perempuan.

Sikap ayah juga memprediksi jenis mainan apa yang disukai anak perempuannya. “Ayah yang lebih seimbang dalam melihat gender akan memiliki anak yang memainkan robot Transformer seperti halnya boneka Barbie,” ujar Toni Schmader, salah satu peneliti yang juga psikolog dari University of British Columbia.

Schmader dan koleganya tertarik melihat bagaimana stereotip gender berkembang pada usia muda. Untuk menjawabnya, mereka memberikan kuesioner pada 196 anak laki-laki dan 167 anak perempuan, serta salah satu orangtua mereka untuk ditanyakan tentang stereotip gender, perilaku secara gender, dan untuk orangtua, pembagian kerja rumah tangga.

Mereka menemukan para wanita, meski mereka sudah bekerja di luar rumah, mereka tetap memanggul pekerjaan rumah tangga yang lebih berat dibandingkan pria. Para peneliti juga menemukan wanita mempengaruhi pandangan anak mereka terhadap stereotip gender. Sikap ibu tersebut tentang peran yang tepat bagi laki-laki dan perempuan hampir selalu dikumandangkan oleh anak-anak mereka.

Namun dalam realita perilaku sebenarnya, ayahlah yang menjadi kunci. Semakin sedikit stereotip gender yang dipegang ayah, semakin mungkin anak perempuannya untuk mennyatakan dirinya ingin bekerja di luar rumah saat dewasa. Anak perempuan dari ayah yang egaliter juga cenderung untuk kurang membatasi stereotip bahwa anak perempuan harus memainkan rumah-rumahan dan mengenakan pakaian pink.

Perilaku ayah juga penting diperhitungkan. Semakin seimbang pembagian kerja di rumah antara ayah dan ibu maka semakin rendah pandangan stereotip tentang gender dari perilaku anak perempuan mereka. (LiveScience)