Intisari-Online.com - Manusia adalah makhluk sosial di mana kebahagiaan ada karena berinteraksi dengan sesamanya. Dengan interaksi dan berbuat baik membuat kita tambah bahagia dan merasa lebih puas sebagai manusia.Tetapi lebih dari itu, sebuah penelitian dari University of British Columbia mengungkapkan bahwa ada hubungan antara kerekatan sosial dengan kekuatan dalam menghadapi krisis secara bersama-sama. Krisis yang dimaksud adalah krisis ekonomi global yang menghantam banyak negara beberapa tahun yang lalu.Para peneliti menemukan hubungan antara keterlibatan sosial dan krisis ekonomi yang menimpa suatu negara. Untuk penelitiannya, 225 daerah metro di Amerika Serikat diteliti. Disimpulkan bahwa semakin banyak keterlibatan sosial warga maka mereka akan semakin bahagia serta tidak terpengaruh krisis ekonomi yang menghantam. Secara finansial krisis ini memang merugikan tetapi dengan kerekatan sosial yang ada, efek psikologisnya bisa diredamLevel kebahagiaan di negara-negara yang tergabung dalam OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) juga diteliti. Mereka menemukan hubungan antara kebahagiaan dan modal sosial di tengah krisis finansial yang menghantam dan membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Penelitian sebelumnya juga menunjukan bahwa keterlibatan sosial akan mendorong emosi positif yang berkontribusi pada kesehatan. Filsafat Gotong Royong memang terbukti juga bagus untuk diterapkan di negara manapun. (sumber: Huffington Post)