Intisari-Online.com - Banyak studi menunjukkan bukti bahwa otak perempuan lebih peka terhadap rasa sakit dan ketakutan dibandingkan dengan otak kaum pria. Ketika dipindai, beberapa bagian dari otak perempuan lebih aktif ketika berhadapan dengan situasi yang menyakitkan atau menakutkan.Oleh karena itu, perempuan lebih peka terhadap stres daripada laki-laki. Jika stres berlangsung dalam waktu lama, bagi perempuan itu bisa berbahaya.Kondisi itu juga menjelaskan fakta bahwa secara rata-rata perempuan lebih berpeluang menderita gangguan kecemasan, depresi, juga gangguan lain pascatrauma ketimbang kaum pria.