Mendidik Anak Berdemokrasi

Birgitta Ajeng

Editor

Mendidik Anak Berdemokrasi
Mendidik Anak Berdemokrasi

Intisari-Online.com -Bangsa kita saat ini sedang belajar menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Proses pendidikan itu akan lebih efektif bila dimulai dari dalam keluarga dan dalam dunia pendidikan formal.

(Baca juga: Bertengkar Karena Berbeda Pilihan saat Pilkada? Simak Kisah Ini!) Usia balita (bawah lima tahun) serta usia anak-anak adalah saat yang tepat untuk mengawali proses belajar berdemokrasi. Di bawah ini panduan yang dapat membantu orangtua menanamkan nilai-nilai demokrasi dalam diri anak: 1. Berikan perhatian dengan serius pada anak yang sedang berusaha menyampaikan perasaan, pendapat atau cerita dengan cara memandangnya.

(Baca juga: Anies-Sandi Bisa Unggul atas Ahok-Djarot di Putaran Kedua Pilkada DKI Jakarta) 2. Usahakan untuk mendengarkan pembicaraan mereka selalu dengan kontak mata serta memberikan ekspresi yang sesuai. Jangan menunjukkan rasa geli, misalnya dengan menertawakan bila anak tidak mengharapkannya karena dia akan mengira Anda meremehkannya. 3. Sebelum memberikan hukuman, berikan kesempatan pada anak untuk menjelaskan duduk persoalannya, kemudian berikan hukuman sesuai dengan kesalahannya disertai penjelasan mengapa hukuman harus diberikan. Hindari hukuman fisik. 4. Hindari kesan memerintah dalam meminta si anak untuk melakukan sesuatu. Gunakanlah kata "tolong". Dengan kata "tolong", hal yang kita sampaikan lebih bersifat ajakan ketimbang perintah.

(Baca juga: Konsultan Politik: Saat Pilkada Tak Semata Soal Politis, Tapi Juga Soal Bisnis) 5. Libatkan anak dalam pengambilan keputusan seperti misalnya dalam menentukan menu makanan., tujuan rekreasi, program TV atau film, yang sesuai dengan usia mereka, untuk menghindari kesan mendikte. Khusus untuk para guru, hal-hal berikut bisa dilakukan: 1. Jadikan siswa sebagai subjek atau teman dalam proses belajar-mengajar. Berikan mereka kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya sendiri dalam menjawab suatu pertanyaan. 2. Sebagai pendidik, belajarlah berlapang dada dalam menerima kritik murid. 3. Bersikaplah adil, terbuka konsisten, dan bijaksana dalam memberikan hukuman kepada murid yang bersalah. 4. Hindari mencaci-maki atau memarahi murid di hadapan teman-temannya, karena harga diri mereka akan terkoyak. -- Artikel ini ditulis di Majalah Intisari edisi Februari 2002 dengan judul asli "Mendidik Anak Berdemokrasi".