5 Kekeliruan Orangtua dalam Mendidik Anak

Birgitta Ajeng

Editor

5 Kekeliruan Orangtua dalam Mendidik Anak
5 Kekeliruan Orangtua dalam Mendidik Anak

Intisari-Online.com -Setiap orangtua menginginkan anaknya sukses di kemudian hari. Tetapi kenyataannya, tidak semua orangtua berhasil mewujudkannya. Jika ini terjadi, jangan buru-buru menyalahkan anak, soalnya sering justru orangtua keliru dalam mendidik anak. Beberapa diantaranya, yaitu:1. Terlalu sering menggunakan kata "harus"Kebiasaan orangtua mengharuskan anak melakukan berbagai hal lantaran mereka merasa lebih pantas dan patut memberi nasihat, sementara anak tinggal mengikuti saja. Jika hal ini terus terjadi, anak bakal menjadi bingung. Akibatnya, anak akan mendapatkan kesulitan jika harus membuat keputusan sendiri.2. Terlalu tinggi berharapBanyak orangtua mengharapkan anaknya menjadi bintang kelas, olahragawan, calon pemimpin, dsb. Padahal anak belum tentu mempunyai kemampuan sesuai dengan harapan itu.3. Terlalu sering menghukum, jarang memujiHukuman biasanya dijatuhkan bila anak tidak menuruti kemauan orangtua. Makin banyak keinginan dan kemauan orangtua dilanggar, makin keras hukuman yang diberikan. Ironisnya, tidak jarang orangtua menganggap hukuman adalah satu-satunya alat dalam mendidik anak.Umumnya, orangtua yang termasuk dalam kelompok ini menabukan pemberian pujian karena, menurut mereka, pujian akan membuat anak besar kepala dan manja.4. Terlalu sering membandingkanOrangtua sering membandingkan anaknya dengan anak orang lain. Maksud mereka supaya anak terpacu, tetapi hasilnya malah sebaliknya. Anak merasa tersudut. Karena itu pandanglah anak sebagai individu yang unik, biarlah anak tumbuh dengan irama masing-masing.5. Terlalu melindungiJika anak tidak naik kelas, tak jarang orangtua berusaha mendekati guru dengan cara bermacam-macam dengan tujuan agar anaknya dinaikkan. Bila hal ini dilakukan terus-menerus, anak akan menjadi tergantung selamanya.--Artikel ini ditulis di Majalah Intisari edisi Januari 2000 dengan judul asli "Jangan Keliru Mendidik Anak".