Pengantin dan Keluarga Baru (3): Kepingin Diterima Menantu

Ade Sulaeman

Editor

Pengantin dan Keluarga Baru (3): Kepingin Diterima Menantu
Pengantin dan Keluarga Baru (3): Kepingin Diterima Menantu

Intisari-Online.com - Dalam menghadapi konflik dengan pasangan atau keluarganya, khusus untuk perempuan, ada sedikit PR tambahan. Yaitu akibat adanya mitos bahwa mereka sulit akur dengan ibu mertua.

Penyebabnya, lantaran ibu mertua tidak pernah menganggap bahwa menantu perempuannya cukup baik untuk anak laki-lakinya. Apalagi kalau dia “anak kesayangan mama”.

Menghadapi hal semacam ini, pada awalnya, perempuan mungkin bisa saja diam sambil menahan sakit hati. Tapi setelah lama biasanya menjadi luka yang tidak tersembuhkan.

Namun, menurut Rima Olivia, psikolog keluarga di Jakarta, saat ini mitos itu sebenarnya perlahan-lahan mulai bergeser.

Adanya pendapat bahwa melalui perkawinan si mertua bakal mendapatkan anak perempuan yang baru, sering kali menjadi motivasi tersendiri bagi mertua agar diterima oleh menantunya.

“Bukan hanya menantu yang ingin diterima. Mertua juga begitu,” tuturnya.

Karena itu jangan heran kalau dalam pertemuan atau arisan dengan sesama nenek atau mertua, sering tercetus cerita dan tips tentang cara-cara agar mereka bisa akur dengan menantu perempuan.

Orang akan sangat bangga jika hubungannya dengan menantu perempuannya sangat baik dan hangat. Musuhan? Sudah enggak zaman.

Hubungan dua perempuan berbeda usia ini memang patut menjadi perhatian. Ini lantaran psikolog Rieny Hassan melihat, saat ini kemungkinan untuk tinggal serumah bersama mertua di awal pernikahan sangatlah besar.

Maklum, harga rumah melambung sehingga jarang pasangan muda yang langsung mempunyai rumah. Itulah yang mengurangi potensi konflik karena proses penyesuaian menjadi lebih longgar.

Suami-istri yang sama-sama bekerja dan sibuk di luar rumah memungkinkan relasi mertuamenantu lebih cair. Menantu yang produktif dan ikut menopang kebutuhan keluarga biasanya mendapat nilai positif dari mertua.

“Tingkat kemandirian suami-istri akan sangat mempengaruhi posisi tawar terhadap mertua,” kata Rieny.

--

Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Intisari Ekstra September 2013 dengan judul asli “Melebur Dalam Keluarga Tanpa Hancur”. Ditulis oleh Rusman Nurjaman.