6% Remaja AS Gunakan Obat Kejiwaan

Moh Habib Asyhad

Penulis

6% Remaja AS Gunakan Obat Kejiwaan
6% Remaja AS Gunakan Obat Kejiwaan

Intisari-Online.com -Menurut laporan dari Center for Disease Control and Prevention menyebut, lebih dari enam persen remaja Amerika Serikat menggunakan obat kejiwaan. Laporan itu menyebutkan, anti-depresan dan obat ADHD merupakan jenis yang paling sering dikonsumsi.

Survei tersebut didasarkan pada riset yang dilangsungkan dalam rentang waktu 2005 hingga 2010 yang melibatkan remaja umur 12 hingga 19 tahun. Secara matematis, angka ini sebanding dengan angka hasil riset yang sama di tahun 1999 hingga 2004. Laporan itu diperparah dengan bukti laporan yang menjelaskan bahwa hampir separuh dari remaja pemakai ini tidak pernah bertemu dengan psikiater sebelumnya.

Para peneliti juga menemukan adanya perbedaan ras dalam urusan konsumen obat penenang. Lebih dari 8 persen remaja kulit putih adalah pengguna, sedangkan remaja kulit hitam hanya berkisar di angka 3 persen.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, anti-depresan dan obat untuk ADHD alias attention deficit hyperactivity disorder menjadi yang paling sering digunakan.Berdasar pengakuan para remaja yang menjadi objek penelitian tersebut, lebih dari 3 persen mengatakan telah mengonsumsi anti-depresan dalam satu bulan terakhir, sementara itu, 3,2 persen remaja dilaporkan menggunakan obat ADHD untuk meningkatkan kemampuan motoriknya.

Fakta ini juga setidaknya menjadi masalah besar bagi pemerintah. Dari laporan tersebut, depresi dan ADHD menjadi gangguan kesehatan mental paling umum di kalangan remaja Amerika. National Center for Health Statistics mencatat, dalam beberapa tahun terakhir ditemukan, sekitar 4 persen remaja usia 12 sampai 17 tahun mengalami depresi, juga sekitar 9 persen anak usia 5 hingga 17 mengalami ADHD.

Dari bukti penggunaannya, anak perempuan ternyata dua kali lebih mudah terserang depresi dibanding remaja laki-laki. Sebaliknya, anak laki-laki dua kali lebih mudah terserang ADHD dibanding teman-teman putrinya. (livescience.com)