Waspada, Bersepeda Bisa Berbahaya Bagi Organ Prostat

Chatarina Komala

Editor

Waspada, Bersepeda Bisa Berbahaya Bagi Organ Prostat
Waspada, Bersepeda Bisa Berbahaya Bagi Organ Prostat

Intisari-Online.com - Meski bersepeda punya banyak manfaat, seperti menyehatkan jantung, hingga mengurangi polusi kendaraan bermotor. Namun Anda perlu waspada, sebab beberapa penelitian menyebutkan, bersepeda bisa berbahaya bagi organ prostat.(Baca juga:Bersepeda Bikin Kualitas Sperma Turun?)Dalam bukunya yang berjudulThe Sport Medicine Book, Dr.Gabe Mirkin menyebutkan, rasa kebas pada organ genital, bengkak, dan tekanan pada prostat adalah efek samping yang kerap dihadapi oleh para pesepeda.Meski jarang, tapi Mirkin mengungkapkan, bersepeda juga bisa berbahaya bagi organ prostat, diantaranya dapat menyebabkan gangguan kesuburan, darah pada urin, serta peradangan pada prostat. Menurut para peneliti dari Universitas Tel Aviv, gangguan pada prostat ini terutama disebabkan karena duduk lama pada sadel sepeda bisa menekan prostat. "Bersepeda tidak secara langsung menyebabkan masalah prostat, tapi trauma berulang pada bagian prostat akibat duduk di sadel bisa memicu peradangan pada prostat," kata Omar El-Gohary seorang ahli kesehatan di perusahaan yang menjual produk celana khusus bersepeda.Gangguan prostat sebenarnya adalah penyakit yang banyak dialami pria berusia di atas 50 tahun. Sementara itu 90 persen pria berusia 70 tahun ke atas diketahui menderita penyakit ini."Jika Anda merasa sakit saat bersepeda, amati apakah rasa sakit itu menghilang ketika turun dari sepeda. Jika sakitnya menetap dan disertai gejala lain seperti gangguan berkemih atau sulit ereksi, segera periksakan ke dokter," katanya.(Baca juga:4 Cara Mengoptimalkan Manfaat Bersepeda)Meski bersepeda bisa berbahaya bagi organ prostat,risiko ini bisa dicegah dengan memilih sadel yang cukup lebar agar tidak terlalu menekan testis. Selain itu ubahlah posisi duduk setiap beberapa waktu. Menggunakan celana khusus bersepeda dengan bantalan khusus juga disarankan untuk mereka yang rutin bersepeda. (Lusia Kus Anna/ Kompas)