Intisari-Online.com – MERS, Jenis virus corona ini pertama kali ditemukan dalam tubuh pasien di Arab Saudi pada Juni 2012, yang menderita gejala pneumonia.(baca juga: Kasus Pertama Virus MERS di Amerika Serikat)
Sejak saat itu, lebih dari 300 orang telah terinfeksi, 1/3 dari mereka meninggal. Faktanya, unta Arab adalah asal dari penyakit infeksi ini. Meskipun, bagaimana virus itu bisa menyebar ke manusia, masih misteri.
Virus dalam manusia dan unta di satu daerah adalah identik. Virologis Norbert Nowotny dan Jolanta Kolodziejek dari Institute of Virology, coba menginvestigasi jalur transformasi virus.
Mereka menemukan jika virus dalam manusia yang terjangkit dan unta dari daerah yang sama, memiliki susunan RNA yang hampir identik.
“Proses ini dinamakan zoonosis. Melalui pengetahuan jika virus MERS ditularkan ke manusia melalui unta, kita bisa mengantisipasi penyebaran ini lebih luas.”
“Vaksinasi unta sedang didiskusikan, dengannya kita bisa menghadang penyebaran virus.” Ujar Nowotny.
Virus RNA berbeda setiap wilayah. Para peneliti telah menginvestigasi sampel hidung yang diambil dari 76 unta di Oman.
Dari lima unta, mereka menemukan virus MERS untuk dibandingkan dengan virus MERS dari daerah lain.
Analisis menunjukan, jika virus berbeda tiap daerahnya. “Hal ini berarti secara spesifik tidak ada asal-muasal bagi virus MERS. Tetapi virus menginfeksi keduanya, manusia dan unta,” ujar Nowotny.
Ditularkan melalui hidung dan mata. Peneliti menemukan kadar virus paling tinggi berada dalam ingus dan konjungtiva unta.
Para peneliti masih menduga, jika proses penularan virus MERS dari unta ke manusia bisa melalui kontak, khususnya dengan buangan ingus.(baca juga:
Pada manusia, virus MERS dapat menyebabkan pneumonia dan gagal ginjal, sedangkan unta tidak menunjukan gejala apapun. (sciencedaily.com)