Intisari-Online.com - Walaupun belum jelas, para ahli menganggap bahwa osteosarkoma, kanker tulang yang sering menyerang anak, terjadi karena kelainan DNA pada tulang. Kecepatan pertumbuhan tulang selama masa pertumbuhan juga diduga berandil, walaupun proses terjadinya belum bisa dipastikan.
Dalam banyak kasus penderita mempunyai riwayat cedera atau terkilir. Tapi para ahli menolak anggapan ini.
Penanganan yang serampangan juga menunjang jumlah kasus ini. Tak jarang, meski sudah sangat sakit, penderita masih sempat-sempatnya ke dukun pijat dulu, daripada ke dokter ahli. Menurut dr. Fauzi, penanganan sembarangan macam itu justru bisa bikin kondisi semakin parah, karena pemijatan bisa mengakibatkan tumor pecah dan menyebar.
(Baca juga: Terapkan Pola Hidup Sehat pada Anak)
Dr. Fauzi menyarankan, jika terjadi cedera pada tulang atau sendi, segera lakukan foto rontgen untuk memastikan ada tidaknya tumor. Kalau memang aman, silakan memilih pemijatan.
Dibandingkan dengan kanker jenis lain, dr. Fauzi menjelaskan, penanganan kanker tulang umumnya lebih sulit. Dokter harus mendiagnosis secara mendalam bersama tim ahli yang terdiri dari ahli bedah ortopedi, radiologi, dan patologi. Analisis dari tim ahli ini digunakan untuk menyimpulkan jenis kanker tulang yang menyerang pasien.
Jangan abaikan benjolan
Untuk bisa mendeteksi dini kanker tulang , perlu pemahaman mengenai gejala penyakit ini. Hal itu supaya ada tindakan preventif yang cepat dan tepat sebelum penyakit semakin parah.
Gejala awal osteosarkoma adalah rasa nyeri dan terbakar di kulit sampai ke tulang yang disertai dengan pembengkakan. Rasa sakit bisa datang dan pergi, dan semakin menjadi ketika malam. Bahkan rasa nyerinya bisa membangunkan penderita yang sudah terlelap pulas.
(Baca juga: Trik Ajarkan Anak Santap Makanan Sehat)
Rasa sakit makin menjadi ketika daerah yang terserang digunakan untuk beraktivitas, misalnya di kaki, penderita akan merasa sakit saat berjalan. Kepincangan yang mendadak pada anak bisa jadi detektor kuat adanya tumor atau kanker tulang.
Banyak orangtua yang menganggap pembengkakan merupakan hal yang lumrah terjadi pada anak, karena aktivitas anak tersebut. Mungkin karena jatuh saat bermain bersama teman, misalnya.
Apalagi, anak yang sakit kerap tidak merasakan kesakitan, sebelum sakitnya sudah parah. Itu sebabnya orangtua harus terus mengawasi dan waspada terhadap kondisi anak.
-bersambung-
---
Tulisan ini ditulis oleh Th. Tjahjo Widiasmoro dan JB Satrio Nugroho di Majalah Intisari Extra Resep Mujarab Keluarga Sehat 2013 dengan judul asli Kanker Tulang pun Menyerang Anak.