Sunat Menurunkan Resiko Kanker Prostat?

Inasshabihah

Editor

Sunat Menurunkan Resiko Kanker Prostat?
Sunat Menurunkan Resiko Kanker Prostat?

Intisari-Online.com -Sunat menurunkan risiko kanker prostatuntuk pria di kemudian hari, menurut sebuah studi baru di Kanada.Para peneliti menduga hubungan ini bisa terjadi, namun mereka mengingatkan bahwa studi lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi teori itu. "Masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa sunat dapat mencegah kanker prostat," kata penulis Marie-Elise Parent. "Tapi, kami pikir itu bisa membantu." Berdasarkan wawancara dengan lebih dari 3.000 pria, timnya menemukan bahwa mereka yang disunat saat bayi memiliki risiko 14 persen lebih rendah untuk terkena kanker prostat dibandingkan laki-laki yang tidak disunat. Sementara, orang yang telah disunat saat dewasa 45 persen lebih rendah untuk terserang kanker daripada laki-laki yang tidak disunat. (Baca juga:Sunat Pada Bayi Harus Dianggap Sama Pentingnya dengan Vaksinasi) Para peneliti telah lama mengetahui bahwa laki-laki Muslim dan Yahudi memiliki taraf lebih rendah dari kanker prostat daripada laki-laki di Barat, yang juga menunjukkan bahwa sunat memainkan peran dalam penurunan risiko kanker, demikian ditulis oleh tim peneliti dalam jurnal urologi Inggris BJU International. Untuk menyelidiki hubungannya, Parent, ahli epidemiologi kanker di University of Quebec INR-Institut Armand-Frappier di Montreal, dan rekan-rekannya, merekrut 3.208 laki-laki di daerah Montreal. Untuk seluruh kelompok, peneliti menemukan risiko 11 persen lebih rendah mengalami kanker prostat di kalangan pria yang sudah disunat, tetapi itu tidak signifikan secara statistik, berarti itu bisa saja karena kebetulan. The National Cancer Institute memperkirakan bahwa di Amerika Serikat, hampir tiga juta orang yang hidup dengan kanker prostat. Ini adalah penyebab utama kedua kematian akibat kanker di kalangan pria. (Baca juga:Ingat, Sunat Tak Pengaruhi Fungsi Seksual) Sekitar 79 persen pria AS yang lahir di tahun 1970-an dan 1980-an disunat sejak bayi, menurut Dr Aaron Tobian dari Johns Hopkins University di Baltimore, Maryland. Tapi tingkat sunat telah menurun, katanya kepada Reuters Health. Sementara itu di belahan dunia lain, Dr Christopher Cooper, seorang profesor dan ahli urologi di University of Iowa mengatakan kepada Reuters Health bahwa penelitian di Kanada tidak membenarkan untuk melakukan sunat sebagai pencegahan kanker prostat Namun, terlalu dini untuk memutuskan bahwasunat menurunkan risiko kanker prostat."Terlalu awal untuk menjadikan ini rekomendasi publik. Bisa jadi di masa depan akan ditegaskan bahwa itu adalah hal yang baik dan mungkin juga dapat melindungi kita dari penyakit lain," tutup Parent.(Newsdaily)