Intisari-Online.com – Anda suka makan daging bebek? Ada beberapa orang yang suka makan daging bebek. Daging bebek bisa diubah menjadi beberapa hidangan lezat. Ternyata, jumlah masyarakat pengonsumsi daging ini meningkat di beberapa negara seluruh dunia.
Diakui atau tidak, meskipun hidangan daging bebek tidak sepopuler ayam, domba, atau sapi, entah kenapa banyak orang memilih hidangan ini. Bisa jadi karena aroma atau selera yang bisa memuaskan lidah para penggila daging bebek ini.
Koki dan kritikus makanan juga mengklaim bahwa daging bebek memang tidak bisa diragukan lagi karena lebih menggemukkan daripada daging ayam. Apapun argumen kita tentang daging bebek, rasanya kita tidak bisa mengubah fakta bahwa daging bebek menjadi lebih populer, baik di menu eksotis atau reguler.
Ternyata, ada beberapa kemunduran untuk para pemakan daging bebek. Karena bebek adalah salah satu dari keluarga unggas termasuk ayam dan kalkun, sejumlah orang memiliki alergi daging bebek. Orang dengan alergi daging bebek mungkin tidak mengetahui kondisi mereka sampai gejala alergi terlihat.
Karena jumlahnya relatif sedikit dibandingkan dengan para vegetarian dan orang yang mengonsumsi daging lain, seperti daging sapi, domba, atau ayam, hanya ada sedikit catatan dan laporan kasus alergi daging bebek.
Ada orang yang memiliki alergi daging bebek dan juga mengembangkan alergi terhadap telur bebek. Sama kasusnya dengan alergi daging ayam, beberapa orang dengan alergi daging bebek tidak menunjukkan gejala alergi telur bebek.
Apa gejalanya?
Gejalanya mirip dengan penderita alergi daging ayam. Serangan alergi ditandai dengan asma, eksim, kelelahan yang tidak biasa, insomnia, depresi, dan gangguan kronis sistem pencernaan.
Gejala yang tidak biasa dari alergi daging bebek muncul seperti mengompol, dan infeksi terutama di kandung kemih dan telinga. Migrain datang bersamaan dengan gejala lain yang tidak diharapkan.
Sinusitis juga bisa diamati pada orang dengan alergi daging bebek terutama serama serangan alergi.
Serangan alergi daging bebek dapat terjadi pada beberapa jam saja, tapi juga bisa sampai satu hari setelah mengonsumsi daging bebek.
Bagaimana mengobati dan mencegahnya?
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR