Sedangkan jika menginginkan suasana basa, maka posisi woman on top bisa dilakukan.
Menurut Aloy, posisi ini menyebabkan perempuan akan mengalami orgasme terlebih dahulu.
“Saat perempuan mengalami orgasme, maka kondisinya akan basah dan itu menimbulkan kondisi basa.”
Selain posisi hubungan seks, faktor lain yang dapat membantu adalah faktor makanan yang dikonsumsi, karena makanan akan mempengaruhi faktor asam atau basa yang dialami seorang perempuan.
Untuk menciptakan suasana asam, maka dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung garam, magnesium dan kalsium.
Contohnya adalah produk susu dan olahannya (misalnya keju atau yoghurt).
Sedangkan kalau ingin mendapatkan suasana basa, sebaiknya ibu mengonsumsi sayuran.
Aloy menjelaskan, ada pula cara yang melakukan pemisahan kromosom dari sperma. Caranya adalah dengan mengambil sperma, lalu memisahkan kromosom X dan Y-nya.
Jika menginginkan anak perempuan, maka kromosm X yang akan dimasukkan ke dalam vagina. Sebaliknya, jika ingin anak laki-laki, kromosom Y-lah yang akan dimasukkan. Metode ini diperkenalkan oleh Dr. Ronald Ericsson, Ph.D.
Ada lagi teknologi lain yang canggih, yaitu dengan mikro sortir atau microsort. Teknik ini dilakukan dengan menandai kromosom dengan pewarna fluorescence atau FISH (fluorescence in situ hybridization).
Sperma ditandai dengan pewarna tersebut sehingga memancarkan warna tertentu, melalui sebuah alat yang disebut flow cytometry.
Di Amerika Serikat, metode ini diklaim memiliki tingkat keberhasilan hingga 85 persen.
Memang terdapat beragam cara untuk memilih jenis kelamin anak. Meski begitu, harus diakui tidak ada satu pun yang bisa memberikan garansi 100% berhasil.
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR