Intisari-Online.com - Uji prostat rutin bagi pria bisa mengurangi risiko kematian sebanyak seperlima. Namun hasil penelitian lain menunjukkan bahwa uji darah sebenarnya tidak cukup untuk mendeteksi kanker prostat.Kanker prostat berbeda dengan kanker lain. Kadang tidak agresif dan pria bisa bertahan tanpa diobati. Dalam beberapa kasus, pria sering terlalu berlebihan diobati. Kalau terlalu berlebihan maka ada komplikasi seperti impotensi.
(Baca juga: Deteksi Dini Kanker Prostat)
Professor Fritz Schröder dari Erasmus University Medical Center di Belanda mengatakan bahwa uji prostat perlu dilakukan berkala. Kemoterapi sendiri akan ditinggalkan dalam 20 tahun dan obat-batan baru akan menggantikan yang lama. Penelitian ini dilakukan di Belgia, Finlandia, Prancis, Italia, Belanda, Spanyol, Swedia dan Swiss pada pria berusia 50 sampai 74 tahun.
(Baca juga: Kopi Mengurangi Risiko Kanker Prostat)Hasil penelitian selama belasan tahun ini terbit di jurnal Lancet. Hasilnya uji prostat rutin bagi pria bisa mengurangi risiko kematian 15% selama sembilan tahun, dan 22% dalam 11 tahun. (DailyMail)