Hal ini sendiri diklaim sebagai sebuah terobosan baru di dunia, yang menggunakan jantung yang tak lagi berdetak, dan diharapkan akan menyelamatkan lebih banyak nyawa di kemudian hari. Diketahui sebelumnya, jantung yang ditransplantasikan ini masih berdetak dan berasal dari pasien yang otaknya sudah mati.
Profesor Bob Graham, seorang Direktur Eksekutif dari Victor Chang Institute mengatakan, terobosan baru ini bahkan dapat menyelamatkan hingga 30 persen dari jumlah keseluruhan orang. "Yang sering kali terjadi, kami memiliki pasien dengan otak yang hampir sepenuhnya hilang, namun masih memiliki sedikit fungsi otak, sehingga mereka tidak bisa dianggap mati," katanya. "Jika kerabat setuju, kami bisa memutus dukungan kehidupan. Biasanya, jantung akan berhenti berdetak secara bertahap, selama sekitar lima belas menit. Dan kami harus menunggu selama lima menit lagi untuk memastikan jantung tersebut telah benar-benar berhenti berdetak."
Setelah jantung berhenti berdetak, jantung tersebut akan diambil dari orang yang sudah meninggal dan direndam dalam sebuah larutan. Jantung itu lantas ditempatkan di sebuah konsol-untuk membuatnya mulai berdetak lagi. "Kami mengambil jantung itu dan menempatkannya dalam konsol di mana kami bisa menghubungkannya dengan darah melalui jantung dan memberikannya oksigen. Secara bertahap, maka jantung akan mulai berdetak lagi," Graham menambahkan.
Penulis | : | Chatarina Komala |
Editor | : | Chatarina Komala |
KOMENTAR