Intisari-Online.com - Kebiasaan Menteri Kelautan dan Perikanan di Kabinet Kerja Jokowi-JK, Susi Pudjiastuti merokok tidak hanya menyimpan risiko yang ‘umum’ mengintai para perokok seperti kanker, penyakit paru-paru dan jantung atau stroke. Ada risiko kesehatan lain pada wanita perokok.
Berikut ini risiko-risiko kesehatan pada wanita perokok seperti Susi Pudjiastuti:
* Kepadatan tulang menurun
Wanita yang telah melalui menopause dan merokok memiliki kepadatan tulang yang lebih rendah. Ini berarti mereka memiliki kesempatan lebih tinggi mengalami kerusakan pinggul daripada wanita yang tidak merokok.
* Rheumatoid arthritis
Wanita yang merokok lebih mungkin untuk mendapatkan rheumatoid arthritis (RA). RA adalah inflamasi, penyakit kronis. Orang dengan RA memiliki pembengkakan dan nyeri pada sendi mereka.
* Katarak
Wanita yang merokok lebih mungkin untuk mendapatkan katarak yang mempengaruhi kemampuan mata mereka. Katarak adalah penyakit mata di mana lensa mata terlihat keruh atau berkabut.
* Penyakit gusi
Merokok dihubungkan dengan penyakit gusi, yang dapat menyebabkan kerusakan tulang dan gigi.
* Borok/Bisul
Perokok dengan penyakit gusi juga lebih mungkin untuk mendapatkan borok/bisul di perut, yang dapat menyebabkan kematian.
* Mudah mengalami komplikasi setelah operasi
Perokok memiliki tingkat ketahanan hidup yang lebih buruk setelah operasi. Mereka juga lebih cenderung memiliki komplikasi dan penyembuhan luka lebih buruk daripada non-perokok.
* Depresi
Sangat penting bagi wanita untuk mengetahui fakta rokok dapat memicu depresi sementara perempuan lebih mungkin untuk mengalami depresi dibandingkan laki-laki.
* Masalah saat haid
Beberapa studi menunjukkan bahwa wanita yang merokok memiliki periode haid yang lebih tidak teratur dan lebih menyakitkan.
* Menopause
Dibandingkan non-perokok, perokok lebih mungkin mengalami menopause di usia lebih muda, dan mereka mungkin memiliki gejala yang lebih buruk dari menopause.
* Masalah saat hamil
Perempuan yang merokok juga lebih sulit untuk hamil. Mereka juga memiliki kesempatan lebih tinggi kehilangan bayi mereka sebelum lahir. Studi menunjukkan ada peningkatan risiko SIDS (sindrom kematian bayi mendadak) pada bayi yang lahir dari wanita perokok.
* Pernafasan
Gadis remaja yang merokok memiliki paru-paru yang tidak mengembang sebanyak paru-paru non-perokok. Sedangkan pada wanita dewasa yang merokok memiliki paru-paru yang tidak bekerja sebaik paru-paru non-perokok.
Itulah risiko-risiko kesehatan pada wanita perokok seperti Susi Pudjiastuti. (women.smokefree.gov)