Intisari-Online.com - Sebuah studi baru di Australia mengungkap alasan di balik anggapan bahwa musisi rock cenderung meninggal muda.Dalam studi ini, peneliti mengamati 12.665 kematian di industri musik sejak tahun 1950 dan menemukan bahwa musisi laki-laki rata-rata hidupnya hanya mencapai akhir 50 tahun.
Sementara itu, musisi wanita biasanya hidup sampai awal usia 60 tahun- yang ternyata cukup cepat bila dibandingkan dengan rata-rata usia kematian pria Amerika yang sekitar 75 tahun dan wanita 80 tahun.
Studi tersebut juga meemukan bahwa angka bunuh diri, pembunuhan, dan kecelakaan fatal merupakan faktor kematian yang paling signifikan terjadi pada bintang rock ketimbang dengan masyarakat biasa.“Dari tujuh dekade penelitian, rentang hidup musisi populer bisa 25 tahun lebih pendek dibanding penduduk AS," tulis peneliti.
Peneliti melihat, hal itu sangat erat kaitannya dengan gaya hidup."Industri itu sendiri mendukung perilaku yang tak lazim. Obat dianggap oleh musisi sebagai sesuatu yang wajar digunakan sebelum tampil, lalu kemudian melakukan pesta sepanjang malam dengan alkohol dan obat-obatan," peneliti menambahkan.
Selain gaya hidup, faktor stres saat menjalani tur juga menjadi pemicu. Diketahui, dunia musisi tidak memberikan dukungan emosional yang cukup. Bintang rock cenderung ingin ada di puncak dan menganggap semua masalah psikologis mereka akan teratasi dengan pujian dan miliaran dolar. Padahal, sesungguhnya mereka merasa kesepian. Inilah yang menjadi penyebab musisi rock cenderung meninggal muda.(Eva Erviana/Kompas)