Termasuk minum segelas air sambil menggigit pensil, menyendok sesendok gula, dan bernapas ke dalam kantong kertas.
Hari berubah menjadi berminggu-minggu, dan minggu menjadi berbulan-bulan, akhirnya Osborne melanjutkan hidupnya kembali bekerja.
Hingga 68 tahun, Osborne mengalami cegukan terus menerus dengan laju satu setiap tiga detik selama jam bangun.
Dokter yang telah mempelajari kasusnya memperkirakan bahwa dia cegukan 24.000 kali per hari, atau sekitar 595.680.000 kali selama masa hidupnya.
Cegukan ini konon dikarenakan ketika jatuh, Osborne menghancurkan area kecil di batang otak yang menghambat respon cegukan.
Lambat laun, dia belajar memadamkan kebisingan dari cegukannya dengan mengintegrasikan teknik pernapasan ke dalam rutinitasnya sehari-hari.
Memang suara cegukan dapat mereda, namun akan kembali bersuara saat dia tidur dalam ketidaksadarannya.
Bahkan cegukan itu juga menyertai setiap hari Osborne hingga menikah danm emiliki 8 anak.
Secara misterius, cegukan Osborne benar-benar berhenti pada tahun 1990.
Tetapi setahun kemudian, pada usia 97 tahun, dia meninggal dunia karena sebab alamiah.
Baca Juga: Tidak Sembarangan, Ada Alasan di Balik Motif Loreng Seragam Tentara di Seluruh Dunia
Source | : | priceonomics.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR