"Kok ya tega menganiaya saya, wong setiap hari saya kasih uang Rp30.000 sampai Rp40.000 kadang lebih, makan tinggal makan, pakaian semua bersih tinggal pakai. Mungkin karena pengaruh obat dan minuman keras jadi parah. Biasanya ngamuk tidak sampai segitunya," ucapnya.
BACA JUGA: Bukan Kokain, Narkoba Paling Mengerikan di Dunia Itu Bernama Kecubung!
Dia berharap polisi menetapkan hukuman setimpal. Iswanti mengaku berpikir belum tentu menerima kembali anaknya suatu saat nanti.
"Berat mas, berat takut ngancam saya juga. Takut diulangi lagi. Sakitnya belum sembuh," sesalnya.
Iswanti pun masih menunggu rumahnya dibersihkan, dan rencana nya akan dibantu pemuda kampung setempat. Sementara tinggal di rumah kakaknya Sujimah.
Pernyataan serupa dikatakan bude pelaku, Sujimah. Akibat kekerasan yang dilakukan ponakannya itu perkakas di rumahnya habis mulai dari gelas hingga piring.
Terakhir kambingnya terpaksa dijual karena luka tusuk, dan seekor lainnya harus dirawat karena luka yang sama.
"Disini kalau tidak diberi seperti di rumahnya sendiri apa yang ada dihancurkan," katanya. (Markus Yuwono)
BACA JUGA: (Video) Anak di Ponorogo Bakar Rumah Orangtua Karena Tidak Dibelikan HP, Bapaknya Sedih Banget
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Izzan, Si Pembakar Rumah Orangtuanya, Setiap Hari Aniaya Ibunya...", .
Penulis | : | intisari-online |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR