Di mana kita mulai dengan celaka ini?
Bagi sebagian besar penggemar, Luis Suarez pertama kali menjadi lawan yang penuh kebencian ketika ia melakukan tangkisan tangan di garis gawang untuk mencegah gol tertentu melawan Uruguay di Piala Dunia 2010.
Dengan Ajax ia menggigit lawan.
Sejak pindah ke Liga Premier, dia dituduh melakukan diving setelah memenangkan sejumlah penalti untuk Liverpool.
Lalu ada larangannya untuk melakukan pelecehan rasial terhadap Patrice Evra.
Pada April 2013, Luis Suarez menggigit Branislav Ivanovich dalam pertandingan melawan Chelsea.
Yang mengejutkan, vampir Uruguay ini kemudian menggigit Giorgio Chiellini dalam pertandingan Piala Dunia 2014 melawan Italia.
Baca juga:
(Video) Bukan Main! 5 Orang Ini Berdiri Menantang Tepat di Bawah Ledakan Nuklir
2. John Terry
Untuk John Terry, benar-benar tidak ada akhir untuk berita utama pedas, dan sebagian besar memang layak.
Mulai tahun 2001 ia menghina para turis Amerika setelah serangan 9/11.
Pada tahun 2002 dia buang air kecil di gelas bir yang kemudian dia jatuhkan ke lantai klub malam.
Pada tahun yang sama, ia dituduh melakukan penyerangan dan 'affray' di luar klub malam.
Pada tahun 2008 ia memarkir mobil Bentley-nya yang mahal di tempat parkir.
Pada tahun 2009 ia diduga memberikan tur tempat latihan Chelsea dengan imbalan suap.
Kemudian pada tahun 2010 terungkap bahwa dia berselingkuh dengan pacar teman satu timnya.
Seakan ini tidak cukup, dia pergi ke pengadilan karena diduga melakukan pelecehan rasial terhadap Anton Ferdinand selama pertandingan sepak bola 2011.
Dia dibebaskan dari pelecehan karena tidak dapat dibuktikan sepenuhnya.
1. Joey Barton
Di antara penggemar sepak bola tidak ada kebencian lebih besar selain untuk Joey Barton.
Dia adalah preman terbesar dari daftar ini dan bertindak seperti penjahat di lapangan.
Dia telah menerima banyak kartu merah, telah melakukan pelanggaran yang mengerikan, dan terus melakukannya meskipun julukan 'premanisme' telah ia terima.
Apa yang membuat Barton sangat dibenci adalah cara dia yang mudah kehilangan kesabaran dan menyerang pemain lain.
Salah satu contoh paling jelas datang di akhir musim Liga Primer 2011-12, seperti yang bisa dilihat dalam video. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)
Source | : | howtheyplay.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR