Marc Hillel dan Clarissa Henry yang menemukan organisasi Lebensborn itu, dan menemukan Paula Hessler.
Baca juga: Bangunan Rahasia Nazi Baru Terbongkar Setelah 38 Tahun Didirikan di Kanada, Begini Wujudnya
Irene de Fouw mungkin tetap percaya bahwa orangtuanya Perancis dan mati disiksa Jerman dalam kamp konsentrasi dan bahwa ia lahir di Bar-le-Duc. Irene dibesarkan di rumah piatu di Bar-le-Duc.
Ketika umurnya 13 tahun ia diangkat anak. Orangtua angkatnya menjawab tidak tahu kalau ia menanyakan asal usulnya. Kadang-kadang mereka bilang bahwa ia lahir di kamp konsentrasi di Jerman.
Tetapi pada umur 15 tahun, di para-para rumahnya ia menemukan sebuah surat yang dialamatkan kepada ibu angkatnya, “Dengan hormat. Saya adalah ibu permandian dari Irene de Fouw. Saya seorang perawat dan saya berada di Lamoriaye ketika ia dilahirkan.”
Tidaik lama setelah ditemukan, surat itu hilang. Tetapi Irene tidak melupakan nama Lamoriaye, meskipun ia tidak tahu di mana tempat itu.
Ia bertekad akan menyelidiki sendiri asal-usulnya. Pada umur 18 tahun ia menikah dan mulai menelusuri asalnya, mulai dari Bar-le-Duc. Di sana ia tidak mendapat jawaban apa-apa.
Di tempat pemeliharaannya sebelum diangkat anak, di kantor polisi maupun pengadilan ia mendapat jawaban bahwa tentang dia tidak ada catatan apa-apa.
Irene lalu tenggelam dalam kesibukan mengurus anaknya yang lahir. Tahun 1968 ia mulai lagi menyelidiki. Ia menulis ke mana-mana. Orang hanya menjawab bahwa namanya berbau Jerman atau Swedia. Jadi ia menulis ke konsul Swedia dan Jerman.
Seorang teman kemudian menasihatkan agar menulis ke Palang Merah Internasional di Jenewa.
Ketemu foto
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR