Baca juga:Dimana Stalin Sewaktu Nazi Menyerang Rusia?
Wanita-wanita yang hamil tinggal dalam Lebensborn sejak kandungannya berumur 3 bulan. Seorang pengasuh anak yang bekerja pada Lebensborn di Steinshoering, Nona Paula Hessler yang berumur 72 tahun, masih ingat bahwa kehidupan di sana menyenangkan.
“Wanita-wanita ini biasanya tinggal 12 bulan dalam Lebensborn. Mereka membantu pekarjaan rumah tangga, memasak, bermain dengan anak-anak, main piano, menyanyi. Ada pertunjukan film, ada tamasya.”
“Setiap kelahiran dirayakan dengan pesta. Seluruhnya terjadi 1292 kelahiran di sana. (Hitler mengharapkan bahwa dalam 120 tahun akan ada 250 juta orang arya murni)."
Ingatan pengasuh anak pada Lebensborn di Steinshoering ini masilh jelas sekali. “Saya kira mereka (wanita-wanita itu) bahagia di sana. Jumlahnya ratusan. Tetapi semua hanya dikenal dengan nama kecilnya saja. Dari tingkah laku mereka, saya menarik kesimpulan bahwa mereka berasal dari tingkat sosial yang balk, bahkan kadang-kadang sangat tinggi. Dari waktu ke waktu datanglah delegasi-delegasi SS. Tetapi mereka hanya mengadakan kontak dengan bagian administrasi dan dokter-dokter.”
Paula Hessler tetap bekerja di sana sampai Jerman kalah dan melanjutkan pekerjaannya sebagai pengasuh anak sampai beberapa puluh tahun kemudian sehingga mendapat bintang kehormatan dari pemerintah Jerman.
Baca juga: Simon Wiesenthal Si Pemburu Pasukan SS: Tiada Maaf Bagi Nazi
Dibuat film
Irene de Fouw yang diceritakan pada permulaan karangan merupakan contoh dari anak yang lahir dalam sebuah Lebensborn di Lamoriaye, Perancis. Cerita tentang Irene difilmkan oleh Marc Hillel dan Clarissa Henry.
Film yang lamanya 2 jam ini sudah disiarkan oleh BBC dan dibeli oleh TV Jerman, Kanada, Nederland, Swedia, dan PBB. Penduduk Perancis juga akan menyaksikannya lewat TV akhir tahun ini dengan nama: “Auu nom de la race”.
Buku dengan nama sama akan diterbitkan oleh Fayard, Perancis, bulan Januari.
Maksud dari pembuat film ialah menemyjab jejak wanita-wanita, pria-pria, dan anak-anak yang dilahirkan akibat program Nazi itu. Menurut statistik ada ribuan anak-anak yang lahir dari hubungan tersebut antara tahun 1936-1945.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR