Laporan media setempat El Sol de Puebla, setelah melakukan negosiasi berjam-jam, Alfonso memutuskan untuk mebayar 3 juta peso (Rp2 miliar) lebih dulu, sisanya akan dia bayar secara berkala.
Meskipun masyarakat sebelumnya mengatakan tidak lagi percaya, mereka akhirnya menyetujui dan sang walikota dibebaskan.
Sekretariat Jenderal Pemerintah (SGG) setempat mengatakan menolak untuk membayar pembebasan walikota.
SGG menambahkan, siapa yang menjadi walikota harus bertanggung jawab untuk memnuhi janji kampanyenya.
Kasus ini hampir sama dengan yang ada di Buenaventura, sebuah kota kecil di Bolivia utara.
Pada bulan Mei masyarakat memasung walikotanya selama sau jam, karena protes tidak puas dengan kinerjanya.
BACA JUGA: 10 Fakta 'Gila' Kehidupan Keluarga Kerajaan Inggris, Salah Satunya: Tali Sepatu Saja Harus Disetrika
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR