Koroner yang tersumbat akan mengurangi pasokan oksigen ke otot jantung. Kekurangan oksigen bikin otot jantung menjerit. Nyeri dada merupakan manifestasi jeritan jantung.
Nyeri dada akibat sumbatan koroner disebut angina pectoris. Tengah malam mendadak terjaga oleh dada yang terasa sesak, seperti tertindih beban berat.
Mungkin nyerinya menjalar ke bahu, punggung, dan lengan. Durasi nyeri dada tergantung besar sumbatan koronernya.
Semakin besar sumbatan, semakin lama terasa nyeri dadanya.
Oleh karena nyeri dada bagian dari proses semakin progresifnya sumbatan koroner, maka sejak pertama kali mengalami nyeri dada, kita sudah harus waspada.
Nyeri dada angina awalnya hanya beberapa detik saja. Durasi nyeri dada berikutnya semakin panjang. Itu menunjukkan proses penyumbatan koroner berlanjut terus.
Sederhana saja kebanyakan perjalanan penyakit jantung koroner. Cuma soal waktu. Begitu sumbatan koroner sudah nyaris total, sekali tendang langsung KO.
Beruntung jika perjalanan penyakit jantung koronernya diperingatkan oleh angina pectoris dulu.
Kita bisa bersikap lebih waspada, dan melakukan langkah pencegahan agar kejadian serangan jantung koroner sekaliber angin duduk bisa digagalkan.
Baca juga: Jangan Pijat Kaki Bervarises Anda Jika Tak Mau Terkena Serangan Jantung, Begini Cara yang Tepat!
Caranya, ya dengan menghapus semua faktor risiko pemicu jantung koroner.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR