Intisari-Online.com - Singapura dihebohkan oleh sebuah video yang memperlihatkan seorang anak menampar ibunya. Video itu awalnya memperlihatkan seorang perempuan renta yang terlihat lemah tengah menyapu koridor apartemen yang dihuninya.
Dua perempuan lain terlihat mengawasi perempuan tua itu menyapu. Mendekati akhir video, tiba-tiba saja satu di antara dua perempuan itu melayangkan tamparan ke wajah manula tersebut. Ketika si ibu tua berusaha untuk menegakkan badannya, dia kembali menerima tamparan kedua.
Mohammad Juani, yang bertetangga dengan keluarga itu dan menyaksikan kejadian memilukan itu akhirnya memutuskan mengunggah video tersebut ke Facebook.
"Saya tidak dapat lagi menahan diri melihat kesakitan yang dialami tante itu. Dia harus diperlakukan selayaknya seperti manusia," tulis Juani.
Semula Juani tidak mau ikut campur dalam urusan rumah tangga orang. Namun dia tidak bisa lagi membiarkan penganiayaan yang dilihatnya hampir setiap hari dalam 6 bulan terakhir.
"Saya akan meninggalkan apartemen ini dalam dua bulan. Jika kelak saya mendengar tante itu meninggal, saya akan menyesal tidak pernah berbuat apa-apa," tulis Juani.
Dia menambahkan bahwa merekam dan mengunggah video merupakan cara terbaik untuk menunjukan bukti penganiayaan.
Tetangga lain yang dimintai komentarnya juga bereaksi sama. DV Singh mengatakan, keluarga itu telah menghuni apartemen di daerah Jalan Lower Delta itu selama dua tahun. Singh membenarkan bahwa pelaku penamparan adalah putri korban.
Singh mengatakan, sudah menjadi hal biasa mendengar keributan di rumah pelaku yang bernama "Siti" (ditengarai bukan nama sebenarnya).
Aksi pemukulan ataupun penamparan merupakan pemandangan yang sering terjadi, kata sejumlah tetangga yang lain.
"Ibu yang bernama Kamisah itu biasanya sedang menyapu dan putrinya berdiri mengawasinya. Tiba-tiba saja Siti akan berteriak dan kemudian menamparnya. Saya biasa melihat dua kali seminggu," kata Jacquelin Low.
Tetangga lain bernama Samat S menceritakan bahwa sekitar dua minggu lalu, saat Ramadhan, Kamisah terjatuh ketika keluar dari taksi.
Bukannya menolong, si anak malah menampar dan menendangi ibunya yang terkapar di jalan, tutur Samat.
Dia mengutarakan kelegaannya karena pihak berwenang telah turun tangan.
Kepolisian Singapura, seperti dilaporkan Straits Times, Rabu (23/7/2015), sedang menginvestigasi peristiwa itu.
Sebuah catatan kecil tertulis di luar rumah Siti setelah beredarnya video itu. Catatan itu berbunyi bahwa mereka telah meninggalkan rumah itu karena memiliki utang yang sangat besar.
Namun DV Singh menyampaikan bahwa mereka masih tinggal di rumah itu, hanya belum kembali sejak Kamisah dilarikan ke rumah sakit oleh pihak berwenang setelah insiden penamparan itu.
Menteri Sosial dan Urusan Keluarga Singapura Brigadir Jenderal Tan Chuan Ji turun tangan mengawasi perisiwa mengejutkan itu. Lewat Facebook-nya, Tan menulis bahwa staf kementerian telah mengunjungi korban dan akan menjaganya dengan baik.
Berikut ini videoyang memperlihatkan seorang anak menampar ibunya:
(kompas.com)