Intisari-Online.com - Entah apa yang ada dipikiran mahasiswa asal Amerika Serikat ini. Ketika dirinya mengalami kesulitan membayar biaya kuliah setelah menghabiskan Rp1,2 miliar untuk berfoya-foya, mahasiswa ini justru menyalahkan orangtuanya.
Uang sebesar AS$90 ribu (sekitar Rp1,2 miliar) yang merupakan dana pendidikan dari sang kakek, yang menyiapkannya selama bertahun-tahun, dihabiskan mahasiswa yang mengaku bernama Kim ini untuk melakukan perjalana ke Eropa serta membeli barang-barang mahal.
Dalam kondisi kesulitan, karena tidak mampu membayar biaya kuliah, sang mahasiswa justru menyalahkan orangtuanya. Menurut dia, kedua orangtuanya tersebut tidak mendukung pendidikannya secara finansial serta tidak pernah mengajarkan dirinya mengelola keuangan.
Kim melontarkan kemarahannya tersebut di “Bert Show”, sebuah program radio untuk. Dia acara tersebut dirinya mencoba mencari nasihat tentang bagaimana caranya membayar biaya kuliahnya yang mencapai AS$20 ribu (sekitar Rp270 juta).
Kebanyakan pemirsa memberikan saran kepada Kim untuk meminta biaya kuliah kepada orangtuanya, tentunya setelah melalui beragam pendekatan. Kim setuju dengan usul mereka dan berjanji akan menginformasikan hasilnya.
Ternyata, orangtua Kim memiliki pandangan yang berbeda dan tidak setuju dengan permintaan sang anak. Merek ingin anak mereka mencari pekerjaan paruh waktu untuk membayar biaya kuliahnya.
Sebuah tindakan yang membuat Kim naik pitam dan menyebut ayahnya sebagai orang yang brengsek dan menggembar-gemborkan tentang ketidakmampuan orangtuanya dalam mengajarinya membuat anggaran.
"Mungkin mereka seharusnya sudah mengajarkan saya bagaimana mengelola anggaran yang sedikit," kata Kim marah. "Saya hanya ingin mengatakan bahwa saya tahu mereka mencoba untuk memberi saya pelajaran atau pembangunan karakter. Tapi, saya harap mereka menyadari bahwa ini bisa memiliki efek negatif pada nilai saya dan sebagai pribadi saya tidak akan fokus pada pendidikan saya."
Untungnya, setelah melalui beberapa pembicaraan, orangtua Kim berubah pikiran dan menawarkan pinjaman yang disertai kesepakatan. Kim akan mendapatkan dana untuk menutupi seluruh biaya kuliahnya namun dia harus membayarnya dengan cara bekerja.
Tak punya pilihan lain, mahasiswa tersebut pun setuju dengan kesepakatan tersebut, meski tidak sepenuhnya merasa lega dengan gagasan dirinya harus bekerja.
(independent.co.uk)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR