Belajar dari Lidi

K. Tatik Wardayati

Editor

Belajar dari Lidi
Belajar dari Lidi

Mungkin cerita ini sering kita dengar, apalagi bila berdekatan dengan Perayaan 17 Agustus. Akan tetapi tak ada salahnya cerita ini kami sampaikan kembali di sini.

Ada seorang kaya mempunyai tiga orang anak laki-laki yang selalu bertengkar. Orang kaya itu sedih karenanya, dan ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya.

Pada suatu hari ia mendengar salah seorang anaknya berkata kepada yang lain, “Apabila ayah kita meninggal kita harus membagi harta ini. Karena kita tidak dapat hidup bersama dalam perselisihan terus-menerus.” Orang kaya itu kaget mendengar perkataan itu. Dia kemudian memanggil ketiga anaknya dan meminta mereka membawa seberkas sapu lidi. Ketika anak-anaknya berkumpul dan menyerahkan sapu, orang kaya itu mengambil satu lidi dan mematahkannya menjadi dua. Lalu menjelaskan, “Lihat! Satu lidi dapat dengan mudah dipatahkan.” Kemudian dia menyatukan ketiga sapu yang dibawa oleh anak-anaknya dan menyerahkannya kepada salah seorang anaknya lalu dia memerintahkan, “Sekarang coba patahkan sapu itu!” Secara bergilir ketiga anak itu berusaha mematahkannya tetapi berkas sapu itu tidak dapat dipatahkan. Kemudian ayah itu berkata lagi, “Anak-anakku jika sendirian, kalian lemah tetapi jika bersama-sama kalian akan kuat. Jangan bodoh, membiarkan pertengkaran melemahkan persatuan kalian.” Anak-anak itu pun mengerti dan tidak pernah lagi berselisih.

Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.