Intisari-Online.com – Seorang ahli bedah di Wina menyatakan kepada para mahasiswa, bahwa ahli bedah membutuhkan dua hal: bebas rasa muak dan kemampuan mengamati.
Lalu, ia mencelupkan jari dalam cairan yang memuakkan dan menjilatnya, lalu mempersilakan setiap mahasiswa untuk berbuat yang sama. Semua mereka mengeraskan diri dan berhasil melakukan hal sama tanpa berkedip.
Lalu, dengan senyum, ahli bedah berkata, “Saudara-saudara kuucapkan selamat, karena lulus ujian pertama. Tetapi sayang, belum yang kedua, sebab tidak satu pun dari kalian memperhatikan, bahwa jari yang kujilat tadi bukan jari yang kumasukkan dalam cairan.” (The Prayer of The Frog)