Intisari-Online.com - Sore itu hujan teramat deras. Sampai waktu pulang kerja, hujan masih mendera malam yang masih muda itu. Terpaksa saya pulang dengan memakai jas hujan. Kebetulan hari itu menggunakan sepeda motor.
Jalanan tergenang adalah hal biasa di saat hujan begini. Tentu juga dengan kemacetannya. Terpaksa harus pandai memilih jalan agar tak terjebak kemacetan. Meskipun menggunakan motor, jika jalan sudah macet untuk bergerak pun terkadang susah. Apalagi kalau sampai melewati genangan yang dalam. Rasa waswas menyelimuti hati.
Sekitar separo perjalanan ke rumah, jalannya motor seperti ada yang tidak beres. Namun, saya belum bisa memastikan penyebabnya. Sampai kemudian saat di perempatan, lampu lalu lintas menyala merah. Begitu berhenti, seorang pengendara motor di belakang saya memberi tahu saya bahwa ban motor saya bagian belakang kempes.
Begitu lampu hijau menyala saya langsung mencari tukang tambal ban pinggir jalan. Selama proses penambalan, tukang tambal agak terkejut mengetahui penyebab bocornya ban. Tusuk gigi! Yah, benda yang terlihat ringkih itu pada saat tepat bisa menembus permukaan yang keras. Saat terkena air, ban menjadi lunak sedangkan tusuk gigi justru keras. Lalu dengan adanya genangan air, bisa jadi posisinya tak lagi tergeletak begitu saja. Ia akan terangkat membentuk sudut sedemikian rupa sehingga ketika terlindas ban motor tidak patah tapi justru menembus permukaan ban.
Hidup kita pun begitu. Ketika banyak persoalan mendera, kita menjadi lemah. Sedikit "tusukan kehidupan" bisa membuat kita jatuh sakit. Kesehatan kita saat tak terjaga dengan baik pun bisa rentan. Sedikit gangguan kita pun terkena penyakit.
Jadi, jangan meremehkan hal-hal yang terlihat sepele.