Intisari-Online.com – Kita meyakinkan diri bahwa hidup akan lebih baik setelah kita menikah, lalu punya anak. Namun apa jadinya ketika sudah memiliki anak? Tak jarang kita malah menjadi frustasi ketika anak-anak belum cukup umur. Kita pun pusing harus menyediakan banyak kebutuhan mereka.
Kita masih frustasi saat anak-anak memasuki masa remaja yang memerlukan perhatian dengan baik. Kita merasa bahagia seandainya mereka melewati tahap itu dengan baik. Lalu kita mengatakan kepada diri sendiri, rasanya hidup akan lengkap jika pasangan bisa membesarkan anak bersama-sama, ketika kita mendapatkan mobil bagus, mampu berlibur, dan ketika kita pensiun.
Yang benar adalah, tidak ada waktu yang lebih baik untuk berbahagia daripada sekarang. Jika tidak sekarang, kapan lagi?
Hidup kita akan selalu diisi dengan tantangan. Yang terbaik adalah mengakui, menjalani tantangan itu untuk diri sendiri dan memutuskan untuk menjadi bahagia.
Salah satu kutipan favorit dari Alfred D. Souse, “Untuk waktu yang lama tampak bagi saya kehidupan nyata akan dimulai. Tapi selalu ada beberapa kendala, beberapa urusan yang belum selesai, waktu yang terpakai, atau utang yang harus dibayar. Setelah semua selesai, maka kehidupan akan dimulai. Akhirnya saya sadar bahwa hambatan adalah hidup saya.”
Kebahagiaan adalah jalan. Jadi, hargai setiap momen yang kita miliki dan menghargainya lebih karena kita dapat berbagi dengan orang yang spesial, yang khusus menghabiskan waktu dengan kita ... dan ingat waktu itu menunggu tidak untuk siapa pun.
Jadi, berhentilah menunggu….
Kebahagiaan adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan.