Kisah di Balik Jendela Kereta

K. Tatik Wardayati

Editor

Kisah di Balik Jendela Kereta
Kisah di Balik Jendela Kereta

Intisari-Online.com – Ada orangtua yang duduk bersama anaknya yang berumur 25 tahun di dalam kereta. Tampak sekali keceriaan dan kegembiraan di wajah anaknya yang duduk di samping jendela kereta.

Pemuda itu mengeluarkan tangannya dari jendela dan merasakan terpaan angin seraya berkata riang, “Ayah…ayah…lihatlah, pepohonan berjalan berkebalikan dengan arah kereta!” Orangtua itu hanya tersenyum memandangi anaknya yang bergembira.

Di samping mereka, duduk pasangan suami istri yang mendengar perbincangan orangtua dan anaknya itu. Mereka tampak risih dan terganggu akan perilaku pemuda yang berumur 25 tahun, tapi bertingkah seperti bocah.

Lagi-lagi, pemuda itu berteriak kegirangan melihat pemandangan yang dilaluinya, “Ayah…lihat…awan itu juga berjalan mengikuti kereta!”

Semakin risih dan jengkellah pasangan suami istri yang di sampingnya.

Ketika itu hujan turun. Tetesan air hujan menerpa tangan pemuda yang sedang meluapkan kegembiraan, “Ayah…ada hujan, airnya mengenai tanganku..lihatlah wahai ayah..!”

Kali ini, pasangan suam istri itu tak mampu lagi menahan kekesalannya. Lalu mereka berkata, “Kenapa tak kau bawa anakmu ke dokter agar sembuh dari sakit (gila) nya!”

Orangtua itu menjawab, “Kami baru saja pulang dari rumah sakit, dan ini adalah hari pertama anakku bisa melihat dalam hidupnya setelah tadinya buta sejak lahir!”

Pesan moral yang bisa diambil dari cerita ini adalah: Jangan mudah menghakimi orang lain secara serampangan, tanpa mengetahui alasan dan kondisi sesungguhnya. (HL)