Mendapatkan Kembali Kehidupan yang Kita Berikan

K. Tatik Wardayati

Editor

Mendapatkan Kembali Kehidupan yang Kita Berikan
Mendapatkan Kembali Kehidupan yang Kita Berikan

Intisari-Online.com – Ada seorang petani yang menjual 50 gram mentega ke tukang roti. Suatu hari tukang roti memutuskan untuk menimbang mentega itu untuk melihat apakah ia mendapatkan berat yang sesungguhnya. Ternyata, yang ia dapati beratnya tidak sesuai.

Hal ini membuatnya marah dan ia membawa petani itu ke pengadilan. Hakim meminta petani itu menceritakan ukuran apa yang digunakannya. Petani itu menjawab, “Yang Mulia Hakim, saya primitif. Saya tidak memiliki ukuran yang tepat, tapi saya punya skala.” Hakim bertanya, “Lalu, bagaimana Anda menimbang mentega?” Petani itu menjawab, “Yang Mulia, jauh sebelum membeli tukang roti membeli mentega dari saya, saya sudah membeli sepotong roti dari dia. Setiap hari ketika tukang roti membawakan roti, aku taruh pada skala dan memberinya bobot yang sama pada mentega. Jika ada yang harus disalahkan, itu adalah tukang roti.”

Apa moral dari cerita ini? Kita mendapatkan kembali kehidupan yang kita berikan kepada orang lain. Setiap kali kita mengambil tindakan nyata, tanyakan pada diri sendiri; Apakah saya memberikan nilai wajar untuk upah atau uang yang saya harapkan? Kejujuran dan ketidakjujuran menjadi kebiasaan. Beberapa orang mempraktikkan ketidakjujuran dan bisa berbohong dengan wajah lurus. Lainnya berbohong hingga mereka tidak tahu lagi apa kebenaran itu. Tapi siapakah yang mereka tipu sebenarnya? Ya diri mereka sendiri. (*)