Baca juga: Inilah Pemimpin ISIS yang Dianggap Paling Brutal, Pernah Bakar Tawanan Hidup-hidup Dalam Sangkar
Kejutan itu mengungkapkan pada wanita dan anak perempuan yang tidur selama berhari-hari, yang tampaknya tidak dapat bangun kembali, kata Hussein Qaidi, direktur biro penyelamat.
"Sembilan puluh persen dari para wanita yang dibebaskan kondisinya seperti ini," katanya.
Pamannya mengunggag gambar keponakannya tersebut di Facebook setelah dia dibebaskan dengan deskripsi tentang apa yang telah dilakukan ISIS padanya.
Selama lebih dari setahun, Taalo berkata bahwa dia tahu lokasi keponakannya, juga nama pejuang yang menahannya.
Dia meminta bantuan seorang penyelinap yang dengan risiko besar memotret Souhayla melalui jendela rumah tempat dia ditahan dan mengirim gambar ke keluarganya.
Tapi itu terlalu berbahaya untuk mencoba melakukan penyelamatan saat itu.
Souhayla melarikan diri pada 9 Juli 2017, dua hari setelah serangan udara menghancurkan sebuah tembok di gedung tempat dia ditahan, mengubur seorang gadis Yazidi lainnya yang telah ditahan di sampingnya dan membunuh penculik yang telah menyiksa mereka, kata pamannya.
Pada saat itu, dia cukup kuat untuk memanjat reruntuhan dan menuju ke pos pemeriksaan Irak pertama.
Ketika keluarganya pergi untuk menjemputnya, dia berlari dan memeluk mereka.
"Saya berlari ke dia dan dia berlari ke arah saya, kami mulai menangis dan kemudian kami mulai tertawa juga," kata Taalo.
Source | : | independent.co.uk |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR