Saya Harap Kau Cukup

K. Tatik Wardayati

Editor

Saya Harap Kau Cukup
Saya Harap Kau Cukup

Intisari-Online.com – Seorang ibu melepaskan kepergian putrinya di sebuah bandara. Berdiri di dekat gerbang keamanan, mereka berpelukan dan sang ibu berkata, “Aku mencintaimu dan aku berharap kau cukup.”

Putrinya menjawab, “Ibu, kehidupan kita bersama-sama telah lebih dari cukup. Cinta Ibu adalah semua yang pernah aku butuhkan. Aku berharap Ibu pun cukup.” Mereka pun berpelukan.

Sang ibu berjalan ke jendela di sampingku. Berdiri di sebelahnya, aku bisa melihat bagaimana ibu itu ingin menangis. Aku mencoba untuk tidak mengganggu privasinya, namun dia mulai bertanya padaku, “Apakah kau pernah mengucapkan selamat tinggal kepada seseorang untuk selamanya?”

“Ya, saya pernah,” jawabku, “Maafkan aku, tapi karena engkau memulai, mengapa kau mengucapkan selamat tinggal selamanya?”

Ibu itu menjawab, ”Aku sudah tua dan ia tinggal begitu jauh. Saya telah menghadapi banyak tantangan dan kenyataannya perjalanan berikutnya adalah pemakamanku.”

“Ketika kau mengucapkan selamat tinggal, aku mendengar kau berkata ‘Aku berharap kau cukup’, bolehkah aku bertanya apa artinya?”

Ibu itu mulai tersenyum, “Itu keinginan yang telah diwariskan dari generasi lain. Orangtuaku selalu mengatakan kepada semua orang.” Ia berhenti sejenak dan tampak seolah-olah mencoba untuk mengingatnya secara rinci dan ia tersenyum kembali.

“Ketika kita mengatakan ‘Saya berharap Kau cukup’, kami ingin orang lain memiliki kehidupan yang penuh dengan hal-hal yang cukup baik untuk mereka bertahan.” Kemudian ia menoleh kepadaku, seolah-olah ia membaca dari memorinya.

“Saya berharap Kau cukup matahari untuk menjaga sikap cerahmu. Saya berharap Kau cukup hujan untuk menghargai matahari lagi. Saya berhadap Kau cukup kebahagiaan untuk menjagai semangat hidupmu. Saya berharap Kau cukup sakit sehingga sukacita kecil dalam kehidupan muncul jauh lebih besar. Saya berharap Kau cukup mendapatkan untuk memuaskan keinginanmu. Saya berhadap Kau cukup kerugian untuk menghargai semua yang Kau miliki. Saya berharap Kau cukup menyapa untuk mendapatkan akhir selamat tinggal.”

Ia kemudian mulai menangis dan berjalan pergi.

Peliharalah hubungan. Seperti yang sering dikatakan; Membutuhkan satu menit untuk menemukan seseorang yang istimewa. Satu jam untuk menghargai mereka. Sehari untuk mencintai mereka. Dan kemudian seluruh hidup untuk melupakan mereka.