Ini Juga Akan Berlalu

K. Tatik Wardayati

Editor

Ini Juga Akan Berlalu
Ini Juga Akan Berlalu

Intisari-Online.com – Alkisah, Raja memanggil semua orang bijak dan bertanya kepada mereka, “Apakah ada mantra atau saran yang bekerja dalam setiap situasi, dalam setiap keadaan, di setiap tempat, dan di setiap waktu? Dalam setiap sukacita, setiap kesedihan, setiap kekalahan, dan setiap kemenangan? Satu jawaban untuk semua pertanyaan? Sesuatu yang dapat membantu saya? Katakan padaku apakah ada mantra atau apapun? Bisakah di antara kalian yang bisa memberikan nasihat?”

Semua orang bijak itu bingung dengan pertanyaan Raja. Mereka berpikir dan berpikir. Setelah diskusi panjang, seorang pria tua menyarankan sesuatu yang menarik bagi mereka semua. Mereka pergi menghadap Raja dan memberinya sesuatu yang tertulis di atas kertas, namun Raja tidak boleh melihatnya karena penasaran. Hanya dalam bahaya ekstrim, ketika Raja sedang sendirinya, dan tidak ada jalan lain, Raja boleh membacanya. Akhirnya Raja menempatkan kertas itu di bawah cincin berliannya.

Beberapa waktu kemudian, para tetangga kerajaan menyerang kerajaaan itu. Raja dan pasukannya bertempur melawan dengan gagah berani. Sayangnya, Raja kalah perang. Raja melarikan diri dengan kudanya. Musuh-musuh mengikutinya, semakin dekat, dan semakin mendekat.

Tiba-tiba Raja menemukan dirinya berdiri di ujung jalan buntu, dan ia tidak bisa ke mana-mana. Di bawahnya ada jurang berbatu besar. Jika ia melompat, ia akan mati, dan ia tidak bisa kembali lagi karena itu jalan kecil. Suara kuda musuh kembali terdengar mendekat. Raja sangat gelisah. Tampaknya tidak ada cara lain.

Tiba-tiba Raja teringat cincin berliannya yang terkena sinar matahari. Ia pun ingat pesan yang tersembunyi di bawah cincin berliannya itu. Ia membuka berlian dan membaca pesan tersebut. Dalam secarik kertas, pesan itu tertulis “Ini juga akan berlalu”.

Raja membacanya. Sekali lagi membacanya. Tiba-tiba sesuatu mengingatkannya. Ya! Ini pun akan berlalu. Hanya beberapa hari yang lalu, aku menikmati kerajaanku. Aku adalah raja terkuat dari semua raja-raja. Namun hari ini, kerajaan dan semua kesenanganku telah hilang. Aku di sini mencoba untuk melarikan diri dari musuh. Seperti hari-hari kemewahan telah berlalu, hari ini bahaya pun akan berlalu.

Tenang pun terhias di wajah Raja. Ia terus berdiri di tempatnya sekarang berdiri. Ia berdiri dengan menikmati keindahan alam di sekitarnya. Ia tidak pernah tahu bahwa tempat yang indah itu juga merupakan bagian dari kerajaannya.

Pesan itu ternyata memiliki efek yang besar pada dirinya. Raja pun santai dan lupa terhadap orang-orang yang mengejarnya. Setelah beberapa menit ia menyadari bahwa suara kuda dan kedatangan musuh pun surut. Mereka telah pindah ke bagian lain dari pegunungan di dekatnya.

Raja pun bangkit keberaniannya. Ia melakukan organisasi ulang dengan pasukannya dan berjuang lagi. Akhirnya ia mengalahkan musuh dan mengambil alih kembali kerajaannya. Ketika ia kembali ke dalam kerajaannya dengan kemenangan, ia disambut rakyatnya dengan sukacita. Semua orang bersukacita karena kemenangan itu.

Semua orang dalam suasana hati yang bersukacita. Orang-orang menari dan bernyanyi. Bunga-bunga bertebaran di sana-sini. Untuk sesaat Raja berkata kepada dirinya sendiri, “Akulah Raja paling berani dan paling besar. Tidak mudah mengalahkanku.” Penerimaan dan perayaan yang agung itu memunculkan kembali ego Raja.

Tiba-tiba berlian di cincinnya kembali bersinar terkena sinar matahari. Raja pun teringat pada secarik pesan di dalamnya. Ia membukanya dan membacanya lagi “Ini juga akan berlalu”.

Raja diam. Wajahnya mengalami perubahan total. Rasa egoisnya berubah menjadi rendah hati. Jika hal ini juga akan berlalu, berarti ini bukan milikmu. Kekalahan itu bukan milikmu, kemenangan itu bukan milikmu.Engkau hanyalah penonton. Semuanya akan berlalu. Kita adalah saksi dari semuanya ini. Kita adalah pengamat. Kehidupan datang dan pergi. Kebahagiaan datang dan pergi. Kesedihan datang dan pergi.

Tidak ada yang abadi di dunia ini. Semua hal berubah kecuali hukum perubahan. Kita melihat semua perubahan. Kita telah selamat dari kemunduran, kekalahan, dan penderitaan. Suka dan duka adalah dua wajah dari mata uang yang sama. Mereka pun akan berlalu.