Intisari-Online.com – Alkisah di sebuah hutan. Pada suatu hari, satu set timbangan muncul. Hewan-hewan bermain dengan ini untuk beberapa waktu sampai burung beo yang telah melarikan diri dari kebun binatang menjelaskan kepada mereka bagaimana cara kerjanya. Semua binatang bergantian untuk menimbang diri.
Pada awalnya ini adalah sebuah permainan, setiap hari hewan-hewan itu akan melihat berapa banyak berat badan mereka bertambah atau berkurang. Namun, akhirnya, banyak hewan mulai terobsesi dengan berat badan mereka. Hal pertama yang mereka lakukan setiap hari adalah lari ke timbangan, menimbang diri, dan menghabiskan sisa hari dengan ekspresi marah-marah di wajah mereka. Tidak peduli berapa pun angka yang ditunjukkan oleh timbangan, tapi hewan-hewan itu selalu “lebih dari yang diinginkan”.
Bulan demi bulan berlalu, akhirnya timbangan itu mulai ditolak oleh para hewan. Timbangan itu secara teratur ditendang, atau dianggap racun. Hingga suatu hari, timbangan itu memutuskan untuk melakukan sesuatu.
Suatu pagi, hewan pertama yang ingin menimbang adalah zebra. Segera setelah zebra melangkah ke timbangan, timbangan itu mulai menggelitik kaki zebra itu. Seperti perkiraan timbangan, zebra itu tidak bisa berhenti tertawa. Ini sangat menyenangkan karena zebra sejak saat itu tidak lagi khawatir tentang berat badannya, dan ia dengan sangat bahagia pergi untuk sarapan.
Hal yang sama terjadi pada siapa pun yang ingin menimbang di pagi hari. Sehingga tidak ada lagi yang mengkhawatirkan berat badan mereka lagi. Sebaliknya, semua hewan bahagia menemukan bahwa ini adalah indikator yang lebih baik dari keindahan dan nilai pribadi. Akhirnya, semua penghuni hutan itu lupa dengan pengukuran kuno yang disebut kilogram.
Obsesi dengan berat badan dan penampilan fisik adalah cara yang pasti untuk menempatkan diri dalam suasana hati yang buruk dan menciptakan masalah kesehatan.