Advertorial
Tak hanya menikmati candi, tapi juga pemandangan alam dan air panas belerang. Jika cuaca cerah, dari candi tertinggi bisa melihat beberapa gunung seperti Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu, Gunung Andong, dan Gunung Merapi.
Papan petunjuk itu sebenarnya ada di sebuah pertigaan tak jauh dari kantor Kecamatan Bandungan yang tiap subuh sesak oleh pedagang bunga. Namun saya tak membacanya karena diliputi keraguan. Akhirnya setelah berbelok saya bertanya ke resepsionis sebuah hotel. Sebuah petunjuk membuatku pasti. “Setelah melewati pom bensin, belok kanan saja. Nanti jalan itu berakhir di Candi Gedong Songo,” begitu jawab resepsionis.
Begitu lewat SPBU dan belok kanan, hawa sejuk mulai berhembus. Saya matikan AC mobil dan membuka kaca jendela. Jalan mulai menanjak dan semakin terjal. Benar, ujung jalan itu adalah lokasi Candi Gedong Songo. Dari lokasi parkir ke pintu gerbang berjarak sekitar 50 m.
Candi Gedong Songo merupakan sebuah candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Semarang. Sesuai namanya, ada sembilan candi di sini. Namun jangan kaget kalau Anda hanya mendapati lima candi di sini. Empat candi lain memang hanya berupa reruntuhan. Toh meski kurang empat, objek wisata ini tetap memikat. Ya alamnya, ya bangunannya.
Candi ini ditemukan oleh Sir Stamford Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan Wangsa Syailendra pada abad ke-9. Terletak di ketinggian sekitar 1.200 mdpl mengingatkan pada kompleks candi di Dieng. Karena terletak di ketinggian dengan hawa yang sejuk itu, Candi Gedong Songo menawarkan pemandangan alam yang indah. Namun, karena terletak di ketinggian itu pula untuk menikmatinya butuh kesiapan fisik karena jarak antarcandi lumayan jauh. Belum jalannya yang terjal.
Eh, tapi jangan kuatir. Jika merasa fisik tidak fit, bisa menyewa kuda untuk melihat candi-candi di Gedong Songo. Tak usah berkerut kening untuk tawar-menawar sebab sudah ada tarif pasti. Mau paket semua candi, sebagian candi, atau hanya mengunjungi sumber air yang mengandung belerang. Kalau saya perhatikan tarifnya, lebih baik ambil paket all-in, yang saat itu dibandrol Rp 50.000,- per kuda.
Naik kuda ternyata menjadi pengalaman baru yang mengasyikkan, terutama bagi mereka yang baru pertama kali. Soalnya medan yang dilalui tak hanya menanjak, tapi juga menurun cukup curam. Saya baru menyadari bahwa turun tak selamanya mengenakkan. Tak semudah perkiraan. Justru saya malah merasa takut saat jalan menurun daripada jalan menanjak. Terlebih saat turunan curam. Kaki harus menekan kuat-kuat pijakan, sementara badan harus dibuang ke belakang. Beruntung sebagian besar jalan sudah dipelur dengan semen sehingga memudahkan kuda menapak jalan.
Awalnya, kompleks ini disebut Gedong Pitoe karena saat pertama kali ditemukan hanya terdiri atas tujuh bangunan candi. Belakangan ditemukan dua candi lagi meski dalam kondisi tidak utuh. Dinas Purbakala lalu memugar candi-candi yang terbuat dari batu andesit itu: candi I & II tahun 1928 – 1929, sedangkan candi III, IV, V dipugar tahun 1977 – 1983. Bukti bahwa kompleks di sini adalah candi Hindu dengan ditemukannya arca Hindu seperti arca Ciwa Mahadewa, Ciwa Mahaguru, Ganeca, Durga Mahisasura Mardhini, Nandi Swara, Mahakala dan Yoni yang ada di bilik candi. Di Candi III bahkan terdapat arca gajah dalam posisi jongkok. Sedangkan di Candi I terdapat yoni dalam bentuk persegi panjang.
Belum bisa dipastikan kapan dan siapa pendiri kompleks Candi Gedong Songo. Namun, berdasarkan pada segi arsitektur bangunan, terutama dilihat dari bentuk bingkai kaki candi, Candi Gedong Songo diperkirakan sezaman dengan kompleks Candi Dieng. Dari data itu bisa diperkirakan Candi Gedong Songo dibangun pada abad VIII M, pada masa pemerintahan Dinasti Sanjaya.
Akses menuju ke Gedongsongo cukup mudah, baik menggunakan angkutan umum atau kendaraan pribadi. Hanya saja, jika membawa kendaraan pribadi pastikan kondisinya fit. Soalnya tanjakan yang dilalui cukup terjal.
Candi Gedong Songo
Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang
Koordinat Bumi:S7o14’3”; E110o20’27”
Tiket masuk: Rp 5.000,-
Tips (!):
- Bawa topi dan jas hujan atau mantel atau payung
- Siapkan minuman
View Candi Gedong Songo in a larger map