Kapal Layar, Berlibur dengan Angin (03)

Ade Sulaeman

Editor

Kapal Layar, Berlibur dengan Angin (03)
Kapal Layar, Berlibur dengan Angin (03)

Intisari-Online.com - Selain keelboat, terdapat dua jenis olahraga layar lainnya yang berada di bawah naungan Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi), yaitu dinghy dan windsurfing. Apabila keelboat berbentuk kapal besar, dinghy dan windsurfing hanya berupa perahu kecil atau papan selancar yang menggunakan layar.

Tentunya liburan dengan kedua jenis olahraga layar ini tidak kalah serunya dengan keelboat. Hanya saja, karena olahraga ini lebih sering dilakukan seorang diri, proses belajarnya tidak bisa seperti keelboat yang bisa dilalui dengan sering ikut berlayar bersama. Untuk itulah Choky Hutabarat mendirikan sebuah klub sekaligus sekolah layar yang diberi nama Neptunus Sailing.

Terletak di Hotel Mercure, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Neptunus memfasilitasi individu-individu yang ingin belajar cara mengemudikan dinghy dan windsurfing. Di sekolah yang didirikan tahun 2009 ini, siswa akan menjalani proses belajar secara bertahap. Mulai dari pemahaman teori, belajar dengan simulator, hingga praktek langsung di laut. Tahapan ini hanya membutuhkan dua kali pertemuan.

Kapal yang digunakan untuk praktik pun bertahap, tergantung keahlian. Untuk awal, biasanya siswa akan menggunakan jenis dinghy, dimulai dari optimist hingga laser. Apabila sudah dianggap cukup mahir serta usia (juga ukuran tubuh) yang mencukupi, maka windsurfing (yang menggunakan papan selancar) dapat dijajal.

“Tentunya sekolah ini cukup bisa menjadi alternatif rekreasi, selain unsur edukasi dan prestasi,” ujar Choky yang juga perwira angkatan laut dengan pangkat kolonel. Biayanya juga jauh lebih murah dibanding menyewa, apalagi membeli kapal (mulai dari Rp35 juta hingga ratusan juta), yaitu Rp200 ribu untuk pendaftaran dan Rp300 ribu untuk biaya bulanannya.