Menemukan Surga Yang Hilang di Jumog

Agus Surono

Editor

Menemukan Surga Yang Hilang di Jumog
Menemukan Surga Yang Hilang di Jumog

Intisari-Online.com - Sepasang remaja itu begitu romantis menuruni tangga demi tangga. Berjalan beriringan sambil tangan si pria merangkul wanitanya membuat iri semua orang yang melihatnya. Seolah dunia milik mereka berdua. Hawa memang cukup dingin di ketinggian sekitar 900 m dpl itu. Saat sampai di kelokan kedua, mereka berhenti dan duduk di sebuah kursi kayu yang berada di bawah rindangnya pohon. Jalanan berundak yang sudah disemen itu berkelak-kelok memang sebab berada di kemiringan sebuah lembah.

Setelah melewati tiga kelokan yang cukup menguras tenaga – siapa bilang turun itu enak – akhirnya saya tiba di sebuah jembatan yang melintasi sebuah sungai kecil. Airnya jernih dan bersih. Ternyata di bawah sana terlihat tiga lelaki sedang menyapu dedaunan yang ada di dasar sungai. Pantesan bersih. “Ya, setiap Sabtu dan Minggu kami membersihkan daerah ini,” kata seorang dari mereka. Tak jauh dari mereka ada sebuah kolam renang untuk anak-anak. Termasuk juga prosotan yang diletakkan di tengah kolam. Agak ke atas ada tanah lapang dengan beberapa permainan anak seperti ayunan dan jungkat-jungkit.

Sabtu itu ternyata pengunjung kebanyakan pasangan muda-mudi yang memadu kasih. Ada yang datang berdua, ada yang berombongan. Masing-masing menggamit pasangannya. Memang, suasananya mendukung. Jalan setapak menuju air terjun yang berada di sisi sungai memang teduh, ditingkahi kicau burung. Sayangnya, pengeras suara yang dipasang tak jauh dari loket mengganggu suasana. Lagu-lagu pop mengumandang di seantero lokasi, mengubur suara kicau burung.

Menyusuri jalan setapak yang sudah dipaving block tadi kita akan sampai di sebuah jembatan kokoh. Dari sini air terjunnya sudah terlihat. Air yang mengalir dari mata air yang berada di sebelah timur kawasan Air terjun Jumog itu terbelah menjadi dua dan terjun menuruni tebing setinggi sekitar 25 m. Jika ingin mendekat, tak jauh dari air terjun ada jembatan bambu yang bebas tampias. Di sisi kanan air terjun memang disediakan semacam gardu pandang untuk menikmati air terjun, tapi tampias air sampai ke sini. Dari gardu ini kita bisa melihat jatuhnya air terjun yang membentuk sebuah kolam.

Saya masih mengikuti rombongan muda-mudi tadi yang ternyata berfoto-foto tak jauh dari jatuhnya air. Di sisi kiri ada batu besar. Lumayan bisa bersembunyi dari tampias air. Udara segar langsung terasa. Ya, memang benar bahwa udara di seputar air terjun segar karena mengandung banyak ion negatif. Lama-lama saya tak tahan dengan embusan angin yang mendera tubuh. Aku beringsut dan hanya melihat keceriaan anak-anak muda dari jembatan bambu.

Air Terjun dengan ketinggian 60 meter ini berada dalam satu wilayah desa dengan Candi Sukuh, diresmikan Bupati Karanganyar pada 7 Agustus 2004. Pada waktu itu, objek ini dipromosikan sebagai “surga yang hilang”. Berlama-lama di kawasan ini memang tak membosankan. Deretan pohon paku serta letaknya yang memang tersembunyi membuat waktu seperti berhenti. Ada semacam aula berukuran sekitar 5 x 12 m2yang bisa digunakan untuk kegiatan bersama.

Untuk menuju ke objek wisata Air Terjun Jumog bisa dengan menggunakan jasa transportasi umum atau naik mobil sendiri. Tak usah khawatir tersesat sebab papan petunjuk jelas terlihat. Objek ini ada di jalur kawasan wisata Tawangmangu. Sesampai di Pasar Karangpandan, sekitar 3 km kemudian siap-siap untuk berbelok kiri melewati gapura masuk Kawasan Wisata Candi Sukuh. Ya, air terjun Jumog searah dengan objek wisata Candi Sukuh.

Berbagai fasilitas ada di sini. Selain gazebo, ada juga kolam renang, area permainan, bumi perkemahan, panggung terbuka, dan rumah makan yang menjajakan makanan khas wilayah sini: sate kelinci. Wisatawan dapat menikmati keindahan dan eksotiknya air terjun yang membelah perbukitan. Apakah benar ini sebuah “surga yang hilang”, jangan berkomentar sebelum merasakan sendiri.

Air Terjun JumogDesa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa TengahKoordinat Bumi: S7o37'52” E111o7'37”Jam buka: pukul 08.00 - 16.30 WIB

View Air Terjun Jumog in a larger map