Dan gadis cilik itu sungguh bisa mengendalikan diri. Di penjara Edda membuka kedua belah lengannya seperti jika ia hendak merangkul ayahnya. Itulah salam mesranya untuk ayah tercinta yang berdiri di belakang dinding kaca penjara. Goering nampak gemira, Edda mengucapkan sebuah syair.
Dalam pergaulan, puteri Goering ini lebih beruntung daripada Gundrun Himmler. Edda yang kini berusia 29 tahun, berparas cantik, kaya, pandai bergaul seperti ayahnya.
Dan populer seperti juga Hermann Goering, yang pandai mengambil hati oran gbanyak dan suka berguru hingga orang tak akan menduga bahwa lelaki ini bisa menjadi makhluk kejam yang tak segan menumpahkan darah.
“Papa seorang lelaki yang mengagumkan! Sayang dia main politik. Seandainya dia puas dengan perusahaan permen cokelat seperti embah, kini kita pasti masih berkumpul dan bahagia.”
Baca juga: Ketika Suaminya Dibunuh oleh Nazi, Wanita Ini Membeli Tank dan Maju ke Garis Depan Medan Perang
“Saya sendiri tidak menceburkan diri dalam politik. Saya merasa bahagia anaknya dan tentu saja saya memakai namanya penuh kebanggaan. Hal ini tak menyulitkan aku. Malah sebaliknya. Jika pelayan-pelayan restoran tahu bahwa saya “anak perempuan Goering”, mereka tak mau dibayar dan sopir-sopir taksi tak mau pula minta pembayaran ongkos perjalanan.”
Ucapan-ucapan Edda Goering mencerminkan bahwa sedikit banyak ia memisahkan diri dari perbuatan ayahnya sekalipun sebagai anak tercinta ia tetap menjunjung tinggi dan mengagumi ayahnya.
Mungkin itu pulalah yang menyebabkan dia diterima oleh lingkungannya dan lebih beruntung dalam pergaulan daripada anak-anak tokoh Nazi lainnya.
Gudrun Himmler misalnya, sampai kini seperti masih tetap menunjukkan cinta kepada paham ayahnya. Selain foto-foto Himler, di rumahnya terdapat pula lukisan-lukisan yang bertemakan ide-ide dan cita-cinta Nazi, bendera-bendera, dan dwaja SS, buku-buku Nazi, dsb.
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Mei 1967)
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR