Intisari-Online.com - Di tengah maraknya teknologi yang mengandalkan layar sentuh, ada anggapan bahwa keberadaanmouse atau tetikustak akan hilang. Penggunaannya akan tetap dibutuhkan. Adapun salah satu faktor yang membuat tetikus nyaman digunakan adalah desainnya yang ergonomis dan membuat posisi tangan seperti menggenggam tetiku secara alami."Jari-jari kita melipat ke telapak tangan, namun tidak semuanya," ujar ahli ergonomiMicrosoft, Edie Adams, seperti dikutip dariThe Wall Street Journal.Tiga puluh tahun setelah Apple dengan Macintosh membuat penggunaan tetikus menjadi mainstream, desain peranti input ini semakin presisi dan nyaman digunakan.
Akankah mouse hilang?
Selain tetikus, saat ini teknologi layar sentuh sudah mulai banyak diadopsi perangkat komputer, seperti layarnotebookatau tablet PC. Dengan metode layar sentuh, fungsi membalik halaman, memperbesar gambar dan kontrol gestur memang terasa lebih efisien.Namun, metode tersebut belum memiliki standar yang sama di semua perangkat. Sebagai contoh,inputdi layarnotebookatautabletPC berbasis Windows 8 berbeda dengan iOS dalam Mac atau iPad. Di Windows 8, sapuan dari kiri ke kanan memungkinkan pengguna untuk berganti aplikasi.
Sementara itu, dalamtrackpadkomputer Mac, dengan tiga jari, gerakan tersebut akan membukadashboard widget. Kedua gerakan tersebut juga tidak intuitif bagi pengguna.
Selain itu, metode layar sentuh jika dipraktikkan dalam jangka waktu lama juga akan menyebabkan kelelahan, efek yang saat ini disebut dengan "gorilla-arm fatigue" di mana pergelangan tangan dan jari-jari menjadi kaku dan menekuk ke dalam. Akibatnya, pengguna tablet pasti tidak tahan lama-lama mengoperasikan layar sentuh, hingga akhirnya menyerah dan menyandarkan lengan sembari mengoperasikan tablet, entah di atas meja atau di pangkuan.Desain yang lebih canggih
Saat ini, tetikus didesain lebih canggih dibanding sebelumnya. Bahkan, ada pula tetikus yang permukaannya memiliki fungsi layaknyatrackpad. Dengan demikian, tidak banyak tombol yang perlu ditambahkan, kecuali memang dibutuhkan seperti pada tetikusgaming.
"Namun, ide menambahkan fitur dalam tetikus tersebut tidak ditujukan untuk menggantikan fungsi tetikus sebagai perantiinputyang sesungguhnya," ujar Josh Clark, desainer antarmuka dan pendiri firma Global Moxie.
Namun, saat ini industri berusaha membuat desain dan teknologi perantiinputyang sesuai dengan waktu dan tempat penggunaannya, sepertiinputuntuk layar sentuhon the go, kendali suara untuk TV, serta gestur tangan untuk menjelajah antarmuka.
Karena itu, walau banyak metodeinputbaru yang diperkenalkan, penggunaan tetikus diprediksi masih akan tetap lama bertahan. Terlebih untuk mengerjakan tugas-tugas komputasi yang berat dan membutuhkan waktu yang lama.Buktinya, walau penjualan PC dan laptop terus mengalami penurunan, penjualan tetikus hanya turun tiga persen dalam 12 bulan terakhir, demikian menurut firma riset NPD. (Kompas)