Intisari-Online.com -- Sebuah survei menemukan, ada perbedaan antara pria dan wanita terkait keamanan ketika berselancar di dunia internet. Kaum pria dinilai lebih berani mengambil risiko ketika online, sementara para wanita cenderung bermain lebih aman dan lebih berhanti-hati.Hasil tersebut juga menunjukkan, gaya hidup punya pengaruh yang lebih besar terhadap angka harapan hidup dibanding gen atau hormon.
Sebuah penelitian di Eropa menunjukkan, wanita sama antusiasnya dengan pria dalam hal menggunakan Internet, namun perilaku mereka berbeda.Kaspersky Lab bekerjasama dengan University of Wuerzburg, Jerman, mengembangkan laporan mengenai perbedaan perilaku pria dan wanita ketika online.Temuan utama laporan tersebut menunjukkan, ketika online pria cenderung mencari hiburan, games, dan konten seksual. Sementara itu, wanita mencari komunikasi dan interaksi dengan teman atau pasangan mereka.(Baca juga: Chatting dan Internet Benar-Benar Ada Positifnya)
“Selama masa penelitian, kaum pria melaporkan berbagai jenis serangan malware dua kali lebih banyak dibanding wanita. Berbeda dengan para wanita yang lebih bertanggung jawab, patuh, dan tidak mengumbar nafsu. Hal ini menghasilkan stereotip perbedaan gender,” jelas Professor Dr. Frank Schwab, media psychologist dari University of Wuerzburg.Wanita lebih mengurangi risiko
Dalam hal risiko, para wanita lebih suka menyerahkan hal ini kepada kaum pria. Cara yang ditempuh para wanita ketika online tidak hanya lebih aman, tetapi juga menjanjikan hidup yang lebih lama. Selain itu, sifat penyayang pada wanita menghasilkan perilaku yang lebih komunikatif dan lebih perhatian baik ketika online maupun offline. Dalam hal risiko, para wanita lebih memilih cara yang lebih masuk akal, dan penuh pertimbangan dan hasilnya, risiko terhindari dan hidup lebih aman.
“Ada peningkatan risiko terinfeksi ketika membuka situs tertentu – termasuk situs porno dan judi. Yang membuat situs tersebut tidak aman bukan semata karena kontennya, tetapi kenyataan bahwa situs-situs tersebut menarik pengunjung dalam jumlah banyak, dan ketika pengunjung tinggi, pasti ada penjahatcyber," ujar David Emm, Security Researcher, Kaspersky Lab.(Baca juga: Bijak Berinternet)
Menurut David, para korban biasanya tidak akan komplain bila mereka terkena infeksi komputer ketika membuka situs-situs di atas, atau tidak akan komplain bila menjadi korban penipuan (scam) ketika membuka konten porno.
Namun demikian, faktor keamanan tetap menjadi topik penting untuk semua, terutama bagi pria, yang cenderung lupa atau mengabaikan risiko keamanan. Secara umum, software anti-virus harus diinstal di perangkat apa pun yang terkoneksi ke Internet. (Chip)