Eksekutif Google: Kacamata Pintar Google Glass adalah Kamera Mata-mata Terburuk di Dunia

Axel Natanael Nahusuly

Editor

Eksekutif Google: Kacamata Pintar Google Glass adalah Kamera Mata-mata Terburuk di Dunia
Eksekutif Google: Kacamata Pintar Google Glass adalah Kamera Mata-mata Terburuk di Dunia

Intisari-Online.com - Setelah pertama kali diperkenalkan pada 2012 lalu, perangkat kacamata pintar Google Glass dengan cepat memperoleh reputasi sebagai alat mata-mata karena mampu merekam gambar secara diam-diam.Seorang eksekutif Google, Astro Teller, kepala proyek Moonshot di Google X, mencoba menampik anggapan yang sudah menyebar luas ini."(Google Glass) adalah kamera mata-mata terburuk di dunia. Ia hanya mengarah sesuai dengan pandangan pengguna, lalu menyala ketika mengambil gambar sehingga sulit dipakai sebagai kamera mata-mata," ujar Teller ketika berbicara dalam konferensi TechCrunch Disrupt, sebagaimana dikutip olehTechRadar."Kalau Anda ingin memata-matai orang, saya bisa menganjurkan perangkat lain," lanjut Teller sambil memberikan contoh "alat mata-mata" semacam smartwatch dan kamera mungil yang bisa dipasang di kancing baju.Teller juga berusaha membantah persepsi bahwa Google Glass bisa mengalihkan perhatian pemakainya dari dunia nyata sehingga tidak acuh terhadap lingkungan sekitar.Dia mengatakan bahwa Google berusaha menjadikan Glass sebagai alat yang membantu pengguna menyatukan dunia nyata dengan dunia digital, bukan sebaliknya.(Baca juga: Harga Komponen Google Glass Kurang dari Sepersepuluh Harga Jualnya)"(Visi masa depan) dari Google Glass adalah mengharmoniskan dunia nyata dan digital. Untuk memberikan jalan bagi pengguna agar secara alamiah dan elegan berada di dunia nyata dan digital pada saat bersamaan," kata Teller.Teller berharap suatu hari nanti Google Glass bisa menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, seperti halnya kacamata sungguhan ketika mulai digunakan 700 tahun yang lalu.Sejauh ini, di negeri asalnya, Amerika Serikat, Google Glass telah memancing kontroversi, antara lain karena dikhawatirkan bisa melanggar priviasi dengan dipakai merekam diam-diam.Suatu ketika seorangpengunjung bioskoppernah digelandang ke luar hanya karena menonton film dengan mengenakan kacamata pintar Google Glass. Pengguna perangkat tersebut bahkan beberapa kali dilaporkanmengalami seranganfisik oleh orang lain yang kurang nyaman dengan kehadiran perangkat tersebut. (Kompas)