Intisari-Online.com - Sejak 2003, Medical University of South Carolina berusaha menciptakan jaringan makhluk hidupdengan mesin cetak 3D. Proses ini disebut jugabiofabrication atau biofabrikasi.
Penelitian ini baru dimulai satu tahun yang lalu, yakni menciptakan tinta hayati untuk menguji pencetakan. Sekarang para peneliti telah bisa mencetak implan replika otot kerangka yang dicangkok pada seekor tikus.
Bahan dasar biofabrikasi adalah bio ink atau tinta hayati, yaitu larutan nutrisi kompleks yang terdiri dari glukosa, protein, dan sel hidup milik hewan yang akan menerima jaringan buatan tersebut.
Dalam sebuah suntikan, sedikitnya mengandung 1.5 juta sel hidup untuk membuat tinta hayati. Lalu, tinta hayati akan disuntikkan ke mesin cetak 3D yang dikendalikan oleh laser. Mesin inilah yang kemudian mencetak jaringan buatan yang menyerupai jaringan asli.
Jaringan baru yang dapat dikembangkan nantinya adalah seperti jaringan pancreas, lever, dan ginjal
Riset menciptakan jaringan makhluk hidupdengan mesin cetak 3Dmemang masih dalam tahap dini. Namun, tim ini berharap dalam beberapa tahun mereka dapat mencetak jaringan pengganti organ manusia yang rusak.Hambatan yang tengah dihadapi saat ini adalah bagaimana mengembangkan jaringan buatan yang dapat menerima pasokan oksigen dari pembuluh darah.
Saat ini sejumlah Universitas di Amerika juga menawarkan matakuliah dan riset di bidang biofabrication untuk belajarmenciptakan jaringan makhluk hidupdengan mesin cetak 3D. Para peneliti berharap, hasil penelitian ini bisa menjaditerobosan untuk memperbaiki kualitas kesehatan manusia di masa depan. (VOA, Kompas.com)