Asal Usul Nama Tempat di Jakarta (3)

Agus Surono

Editor

Asal Usul Nama Tempat di Jakarta (3)
Asal Usul Nama Tempat di Jakarta (3)

Intisari-Online.com - Jika kita mengerucutkan nama-nama tempat di Jakarta, maka akan terdapat tiga nama utama yang dipakai. Yakni nama suku, nama vegetasi, dan rawa-rawa. Nama suku dikaitkan sebagai daerah persinggahan para pendatang dari berbagai daerah. Nama vegetasi dikaitkan dengan berbagai pohon dan buah-buahan yang dulu ditanam di beberapa wilayah di DKI Jakarta. Sedangkan rawa-rawa, Jakarta dulu memang memiliki banyak rawa.

Mari kita telusuri beberapa asal-usul nama tempat di DKI Jakarta, dengan mengacu dari Betawi, Queen of The East karya Alwi Shahab. Kali ini kita menyusuri Jakarta Utara.

  • Pluit.Sekitar tahun 1660, di pantai sebelah timur muara Kali Angke diletakkan sebuah fluitschip (kapal panjang ramping), bernama Het Witte Paert, yang sudah tidak layak laut, dijadikan kubu pertahanan untuk membantu Benteng Vijhoek yang terletak di pinggir Kali Grogol, sebelah timur Kali Angke. Tujuannya untuk menanggulangi seranan sporadis yang dilakukan oleh pasukan bersenjata Kesultanan Banten. Kubu tersebut kemudian dikenal dengan nama De Fluit.

  • Marunda.Berasal dari kata merendah. Menurut cerita turun temurun, sifat penduduk asli di sini memang rendah hati. Menjauhi sifat sombong yang dilarang oleh agama.

  • Kali Angke.Kata angke berasal dari bahasa Cina, ang yang artinya darah dan ke yang berarti sungai. Kata ini didasarkan pada peristiwa pembantaian orang-orang etnis Cina oleh Belanda di tahun 1740. Mayat orang-orang Cina yang bergelimpangan dihanyutkan ke kali yang ada di dekat peristiwa tersebut. Kali yang penuh mayat itu kemudian berganti nama menjadi Kali Angke.

    Sebelum peristiwa itu terjadi kampung itu dikenal dengan nama Kampung Bebek. Penamaan ini mengacu ke orang Cina yang tinggal di situ banyak yang berternak bebek.